Haruskah Menerima Cintanya karena Kasihan?

Home Articles Haruskah Menerima Cintanya karena Kasihan?
Share the knowledge!

“eh, si A nembak aku nih. Aku harus bilang apa ya?”

“Kenapa bingung? Memangnya kamu nggak suka sama dia?”

“Gimana yah, aku nggak mau nyakitin dia. Nggak suka sih, tapi kasihan udah nembak. Terima aja kali, yah?”

Nah! Ada nggak di antara kalian yang seperti ini?

6d033fb11e8feab36008d59c8ddfc211Kamu menerima cinta seseorang karena kasihan dan nggak mau menyakiti hatinya. Akhirnya jadian, deh. Kamu menjalani hubungan dengan orang yang sebenarnya kamu kasihani, apakah kamu pernah seperti itu?

Well, guys. Mengapa harus menerima cinta seseorang karena kasihan? Mengapa harus jadian sama seseorang karena takut menyakiti hatinya?

Lalu bagaimana dengan perasaan kamu sendiri? Bagaimana dengan nasib hubungan kalian nanti? Apakah akan tetap bertahan karena rasa kasihan?

Kita luruskan satu hal. Kamu nggak bisa pacaran dengan berlandaskan rasa kasihan. Ketika kamu nggak suka dengannya, beri penolakan pada pernyataan cintanya. Don’t push yourself, guys.

Tapi nanti dia sakit hati? Nanti kalau aku dimusuhin gimana?

Duh, lebay! Kamu dan dia sama-sama kekanak-kanakan. Grow up, please! Kamu harus membuatnya melihat kenyataan yang ada. Konsekuensi yang didapat dari menyatakan cinta hanya ada dua, diterima atau tidak. Orang yang menembakmu pun harus sepenuhnya sadar akan konsekuensi tersebut dan menyiapkan mental saat mendengar jawabanmu.

Jika rasa kasihanmu terlalu besar, pikirkanlah baik-baik. Bukankah akan lebih kasihan lagi jika dia tahu kalau selama ini kamu membohonginya? Lalu, apakah kamu yakin bisa bertahan dengannya? Bagaimana jika kalian putus? Bukankah akan meninggalkan rasa sakit juga? Dan sekarang, siapa yang sebenarnya kamu bohongi, dia atau dirimu sendiri?

Kamu membuatnya berharap lebih ketika menerima pernyataan cintanya. Dia mungkin sudah menyiapkan rencana besar untuk masa depan hubungan kalian. Dia hanyut dalam pikiran bahwa kamu sebenarnya menyayanginya juga.

Kamu menyakiti hatinya lebih dalam dibanding menolak pernyataan cintanya.

“Tapi, teman-temanku bilang, ‘sudah terima aja. Kasihan, loh dia.'”

Bagaimana kalau kamu suruh saja temanmu itu untuk menerima cintanya?

Jangan dengarkan omongan orang lain. Ingat, yang tahu perasaanmu hanyalah kamu. Kamu yang merasakannya, memikirkannya, bukan orang lain.

Jangan sekali-kali menerima cinta seseorang karena kasihan. Cinta bukan sesuatu yang bisa dipaksakan, atau kamu hanya akan membohongi dia dan dirimu sendiri.Lebih baik jujur menyakitkan daripada terbuai indah dalam kebohongan bukan?

Share the knowledge!