Statistik: 50% Orang Balikan Dengan Mantan

Home Articles Statistik: 50% Orang Balikan Dengan Mantan
Share the knowledge!

Hampir setengah dari remaja dan dewasa muda yang sudah sempat putus kembali berpacaran lagi dengan mantannya, dan lebih dari setengah jumlah kasus ‘jadian lagi’ terjadi karena mereka sempat beberapa kali berhubungan badan setelah putus. 

Studi yang dipublikasikan dalam Journal of Adolescent Research ini mencatat data bahwa dari 792 pasangan usia 17-24, ada 44% pasangan kembali berpacaran dan meneruskan hubungan yang sempat terputus. Dari angka tersebut, 55% pasangan melibatkan seks dalam proses pertemanan pasca putus dan rekonsiliasi sehingga akhirnya kembali-jadian.

Penelitian menyatakan bahwa tingginya angka tersebut cukup mengkhawatirkan, karena membina komunikasi, keakraban, keintiman, dan akhirnya hubungan badan di pasca-hubungan akan membuat para pelakunya terkunci melakukan hal-hal serupa di masa depan.

Misalnya mereka berdua sudah sewajarnya berpisah karena ketidakcocokan karakter, namun karena ikatan chemistry yang terjadi saat hubungan intim, mereka jadi tidak bisa berpisah dan malah memaksakan diri dalam hubungan yang tidak sehat.

Pasangan demikian akan terjebak dalam lingkaran masalah yang sama! Mereka akan sulit mengeluarkan diri, termasuk memperkecil kemampuan untuk move on dan menemukan hubungan yang lebih membahagiakan. Kembali dengan mantan saja biasanya bukan keputusan yang bijak, apalagi jika melakukan hal itu karena terbius oleh faktor keintiman.

Anehnya, walau pasangan yang berhubungan badan dengan mantannya menganggap itu adalah pengalaman yang buruk atau tidak seharusnya, tetap saja mereka terus melakukan sampai akhirnya kembali berpacaran.

Dari segi kesehatan, tetap membina komunikasi dan keintiman fisik juga membawa masalah lain karena penelitian mencatat bahwa mereka jarang menggunakan kondom atau alat kontrasepsi lainnya karena merasa sudah akrab atau mengenal mantannya.

Pemimpin dari penelitian ini, Sarah Halpern-Meekin, menyatakan, “Orang-orang yang masih tetap berkomunikasi rutin setelah putus biasanya akan merasakan sakit hati lebih besar, sehingga jadi lebih sulit untuk move on.”

Itu sebabnya jika Anda dan dia sudah sempat sempat terpisahkan, memang ada baiknya kalian tetap saling menjauhkan diri satu sama lain agar tidak perlu tersedot kembali dalam siklus hubungan masa lalu. Ingat, bila penyebab putus masih ada, jangan pernah mau balikan.

Sumber: Bowling Green State University

Share the knowledge!