“Nggak Pernah Berantem Sama Pacar”

Home Articles “Nggak Pernah Berantem Sama Pacar”
Share the knowledge!

Bulan puasa adalah masa di mana kita bisa kembali bertemu dengan teman lama, mulai dari teman SD, SMP, SMA, hingga kuliah. Seperti tak mau ketinggalan, saya juga memanfaatkan moment tersebut untuk bertemu dengan teman lama saya. Sebelum berbuka puasa itulah saya dan beberapa teman bercengkerama. Salah satu topik yang dibahas (saat wanita berkumpul) tentu saja perihal pria—entah gebetan, mantan, atau pacar.

Salah satu teman saya nyeletuk, “Eh, lo awet banget ya sama Rendi (bukan nama sebenarnya). Berapa lama? Dua tahun, ya?” Teman yang ditanya hanya ngangguk sambil tersenyum.

“Iya awet, kan kita nggak pernah berantem.”

Saya yang awalnya nggak begitu perhatikan mendadak langsung menoleh. Kok bisa dua kepala yang menjalin hubungan dengan dua pikiran berbeda bisa nggak pernah bertengkar? Sedangkan beberapa teman saya selalu cerita beberapa kali dalam sebulan bisa bertengkar meskipun ketika itu saya berpikir itu cuma masalah sepele.

Soalnya gue nggak pernah marah dan protes sih. Lebih sering nahan kesel. Ya, daripada nanti berantem dan jadi putus. Sayang, kan kalau putus apalagi gara-gara berantem masalah sepele?

Teman saya lebih memilih nahan kesal. Ya, teman saya memilih untuk bertahan dengan rasa sakit.

Kamu pernah tidak menahan kesal dan mati-matian untuk nggak protes (meskipun kamu sendiri kesal) hanya karena takut bertengkar atau takut putus sama si dia? Bagi sebagian orang, pertengkaran adalah hal yang paling dihindari. Mulai biar dianggap pengertian sebagai pasangan. Biar dianggap tak seperti anak kecil. Dan supaya si pacar bertahan sama kita karena kita bukan wanita/pria yang nyebelin.

Memang bagus sekali kalau kamu mikir tak mau putus hanya karena masalah sepele. Tapi percaya tidak saat sebuah hubungan terjalin, sebuah komlik atau bedanya pendapat adalah hal yang sangat wajar bahkan dibutuhkan!

Lho kok dibutuhkan?

Karena apa sih yang kamu harapkan dalam relationship? Selalu bersama dan bahagia? Tak mungkin karena balik lagi kamu dan dia diciptakan dengan dua pikiran yang berbeda. Jadi sekarang tugas kamu dan dia adalah belajar untuk membuat hubungan kalian selalu bersama dan bahagia. Caranya? Adalah dengan konflik tersebut. Dengan adanya konflik atau pertengkaran, kamu dan dia sama-sama belajar untuk saling memahami dan menemukan setiap perbedaan yang ada. Coba bayangkan, gimana dia bisa tahu apa yang kamu rasakan dan inginkan jika kamu selalu memandam dan menghindar masalah?

“Tapi, kan kalau sering berantem nunjukkin kalau kita nggak cocok?”

Sering bertengkar menunjukkan kalau kamu dan si dia hanya punya dua pemikiran yang berbeda. That’s it! Bukan pibadi kalian yang tak cocok satu sama lain kok. Ingat nggak kalau kamu punya sahabat yang punya sifat yang berbeda. Kamu adalah wanita yang perfectionis dan memperhatikan detail, sedangkan sahabat kamu cenderung wanita cuek yang fokus pada hal besar. Apakah kamu langsung berpikir kalian tak cocok? Nggak kan? Karena di situlah kamu saling bisa memahami dan mengisi.

Namun, lain lagi ceritanya jika kamu dan pacar bertengkar setiap hari dan alasannya itu-itu saja. Bertengkar seperti itu menunjukkan kalau kamu dan pacar tak bisa menyelesaikan masalah dan tak berusaha untuk menemukan soluisnya, apalagi jika salah satu di antara kalian selalu mencari-cari masalah. Dan justru itulah yang bahaya karena kamu sama-sama nggak belajar. Jadi, nggak perlu takut untuk berantem selama kamu dan pacar bisa temukan pemecahannya dan berjanji sebisa mungkin tak membahas masalah yang itu-itu aja.

Jadi, kalau kamu sering bertengkar karena apa sih?

 

Share the knowledge!