Ketika Harus Berkorban Demi Pasangan

Home Articles Ketika Harus Berkorban Demi Pasangan
Share the knowledge!

Berkorban untuk pasangan Anda setelah melewati hari yang buruk mungkin tidak menguntungkan, menurut penelitian dari University of Arizona (UA) dalam Journal of Social and Personal Relationships. Membuat pengorbanan dalam hubungan pada umumnya merupakan hal yang positif, tapi ketika Anda sedang merasa stress, malah jadi tidak bermanfaat.

Studi ini dipimpin oleh Casey Totenhagen , seorang ilmuwan penelitian di UA John & Doris Norton School of Family and Consumer Sciences. Peserta dalam penelitian ini meliputi 164 Pasangan, yang menikah dan belum menikah.

Setiap orang diminta untuk mengisi survei online setiap hari, selama tujuh hari, menuliskan pengorbanan yang mereka lakukan sehari-hari untuk pasangan mereka dalam 12 kategori; seperti mengurus anak, tugas-tugas rumah tangga, menghabiskan waktu dengan teman-teman, dll. Mereka juga diminta melaporkan jumlah kerepotan yang mereka alami hari itu dan berapa banyak kerepotan tersebut mempengaruhi mereka. Para peserta lalu memberi nilai 1 sampai 7 tentang bagaimana perasaan mereka terhadap pasangan di hari itu; seberapa dekat dan puas mereka dengan pasangan mereka hari itu.

Untuk keperluan penelitian ini, pengorbanan didefinisikan bukan sebagai hal besar atau keputusan yang mengubah hidup, melainkan perubahan kecil dalam rutinitas sehari-hari untuk melakukan sesuatu yang baik bagi pasangan dan mempertahankan kualitas hubungan.

Para peneliti menemukan bahwa orang yang telah banyak berkorban secara signifikan untuk orang lain biasanya dilaporkan merasa lebih berkomitmen kepada pasangan mereka. Tapi bila mereka melakukan pengorbanan di hari yang melelahkan dan penuh tekanan, mereka tidak merasa lebih berkomitmen pada pasangannya.

“Di hari di mana seseorang merasa stress, kelelahan, dan kerepotan, melakukan pengorbanan demi pasangan tidak lagi bermanfaat bagi hubungan tersebut, karena pengorbanan tersebut jadi termasuk salah satu hal yang merepotkan mereka di hari itu,” kata Totenhagen. “Anda harus menghitung tenaga yang Anda miliki, melakukan pengorbanan setelah hari yang melelahkan bukan keputusan yang tepat.”

Totenhagen mengatakan bahwa pihak yang menerima pengorbanan tersebut tidak merasa lebih berkomitmen untuk pasangannya, mungkin karena mereka tidak mengetahui bahwa pasangan mereka telah melakukan sesuatu yang istimewa bagi mereka. Ketidaksadaran akan pengorbanan pasangan adalah fenomena yang sedang dieksplorasi dalam penelitian yang lain dan Totenhagen berharap akan berguna di masa mendatang .

Sebaiknya pasangan melakukan pengorbanan bersama-sama dan menghadapi segala kerepotan berdua, dengan begitu keduanya akan bisa saling menghargai satu sama lain. Di sisi lain, sadarlah pada pengorbanan yang pasangan Anda sudah lakukan, karena semakin lama menjalani hubungan, pengorbanan pasangan bisa terasa seperti kewajiban dan rutinitas biasa.

Sumber: Sciencedaily

Share the knowledge!