3 Masalah Rumah Tangga yang Tidak Bisa Diselesaikan Dengan Konseling

Home Articles 3 Masalah Rumah Tangga yang Tidak Bisa Diselesaikan Dengan Konseling
Share the knowledge!

Setiap kali masalah rumah tangga terjadi, konseling atau konsultasi dengan relationship coach atau terapis selalu bisa menjadi pilihan untuk menyelesaikannya. Namun, ada kalanya konseling sama sekali tidak bisa membantu, atau dalam sebagian kasus, justru memperparah masalah rumah tangga tersebut. Kenapa bisa begitu?

Terapi sangat membantu pasangan berkomunikasi, menggali masalah dan trauma, serta belajar kompromi. Akan tetapi, ada pula pasangan abusive yang justru memanfaatkan terapi untuk memanipulasi korbannya. Ada pula pasangan yang enggan bekerja sama dengan terapis atau coach untuk menyembuhkan dirinya sendiri. Oleh karena itu, berikut ini adalah beberapa masalah rumah tangga yang tidak bisa diselesaikan dengan konsultasi tanpa kerja sama dari kamu dan pasangan.

1. Masalah Rumah Tangga #1: Hubungan Abusive

yaoqi-lai-59185
via Unsplash

Jika kamu ingin berkonsultasi untuk keluar dari hubungan abusive, meningkatkan self-esteem, dan memulihkan trauma kamu, bagus sekali. Namun, jika pasangan abusive kamu memaksamu ikut terapi dengan alasan kamulah yang bermasalah dalam hubungan. Saat terapi, dia akan menyalahkan kamu, memelintir cerita kalian seolah kamulah yang bersalah, bukan dia, lalu dia akan mengungkit semua trauma kamu agar kamu merasa malu dan mudah dimanipulasi olehnya sehingga kamu makin sulit meninggalkan dia.

Agar terapi atau konseling sukses, kedua pihak pasangan harus sama-sama bersedia mengambil tanggung jawab dan konsekuensi atas perbuatan mereka. Mereka juga harus mau melakukan perubahan positif. Pasangan abusive tidak akan mau melakukan kedua hal tersebut. Begitu sesi terapi ternyata tidak berjalan sesuai keinginannya, dia pasti menyuruhmu berhenti berkonsultasi dengan alasan coach atau terapis kamu tidak kompeten.

2. Masalah Rumah Tangga #2: Ketika Kamu Sudah Yakin Ingin Bercerai Dengan Pasangan

charlie-foster-136
via Unsplash

Ketika lubuk hatimu sudah tidak sanggup bertahan dalam rumah tangga dan ingin segera bercerai saja, berkonsultasi hanya menunda keputusanmu saja dan tidak akan mengubah keadaan. Percuma saja kamu melakukan semua solusi yang diberikan terapis apabila kamu sudah mantap ingin berpisah dengan pasangan.

Parahnya, proses perceraian kalian akan makin rumit karena kamu memperpanjang penderitaan pasangan dengan mengikuti seluruh proses terapi meski dia sudah tahu kamu tetap akan meninggalkan dia.

Namun, salah satu dampak positif yang dapat diberikan oleh terapis adalah dengan memberikan perspektif baru tentang mengapa hubungan kalian tidak berhasil. Pasangan juga bisa menerima perpisahan kalian dengan lebih mudah.

3. Masalah Rumah Tangga #3: Baik Kamu dan Pasangan Sama-Sama Sudah Malas Memperbaiki Hubungan

elizabeth-tsung-167233 (1)
via Unsplash

Apabila kamu mengalami masalah rumah tangga lainnya seperti selingkuh, kebutuhan yang tidak terpenuhi, komunikasi yang rusak, kebohongan, dan lain sebagainya, terapi dan konseling bisa sangat membantu. Dengan catatan: kamu dan pasangan sama-sama mau bekerja sama dan berusaha untuk mengatasinya.

Jika salah satu dari kalian malas untuk saling percaya dan terbuka dalam sesi terapi, kalian tidak akan bisa mengatasi akar masalah dan tidak mendapatkan kemajuan sama sekali. Meskipun kamu mau terbuka, tetapi pasangan tidak mau ikut terbuka seperti kamu, terapi tetap tidak akan berhasil. Karena salah satu proses terapi yang paling penting adalah bersedia mengakui kesalahan, menggali sekaligus mengatasi permasalahan, dan berkomitmen penuh untuk menjalani terapi sampai seluruh masalah terpecahkan.

Untuk antisipasi, kamu bisa melakukan terapi atau konsultasi secara individu terlebih dulu sebelum mengajak pasangan berpartisipasi. Coach atau terapis kamu akan dengan senang hati membantumu membuat strategi yang bagus dan realistis untuk mendorong pasangan bekerja sama denganmu.

Share the knowledge!