3 Alasan Konyol untuk Pacaran

Home Articles 3 Alasan Konyol untuk Pacaran
Share the knowledge!

Lama jomblo dan pengin punya pacar lagi? Silakan, jika memang kamu siap menjalin sebuah hubungan. Habis putus dan pengin punya pacar lagi? Silakan, asalkan kamu sudah benar-benar move on dari masa lalu dan tak menjadikan gebetan sebagai pelarian.

Saat kamu memutuskan sudah ingin berkomitmen dengan seseorang, memang rasanya penting sekali untuk berpikir matang-matang. Terburu-buru pacaran di saat hati belum siap, kadang kala menimbulkan masalah ke depan, bahkan membuat kamu menyesal karena salah orang. Jangan sampai, hal-hal konyol di bawah ini menjadi alasan kamu untuk pacaran.

Karena kamu bosan sendiri

Salah satu alasan konyol untuk pacaran adalah karena kamu merasa bosan sendiri. Selama ini kamu selalu melakukan hal sendirian—pergi ke bioskop, makan, nonton konser, shopping, travelling, dan lainnya. Sedangkan kamu mulai melihat teman-teman selalu menggandeng pacarnya ke setiap kesempatan. Belum lagi kamu was-was saat teman-teman seumuran mengirimkan undangan pernikahan mereka. Kamu seolah berjalan di tempat.

Karena hal tersebut kamu berencana untuk memiliki pacar secepatnya. Alhasil nggak jarang kamu sendiri yang akan dirugikan. Kamu bisa aja asal “comot” memilih pasangan yang ada meskipun si dia tidak masuk dalam kriteria kamu. Karena merasa sendiri, kamu jadi tak punya pilihan dan biasanya jika niat kamu seperti ini, hubungan tak akan berlangsung lama.

Pacaran terpaksa karena nggak enak sama teman/keluarga

Pernah dicomblangin sama teman atau keluarga? Tentu saja dong, mereka akan memilih orang yang baik untuk kamu alias nggak asal memilih pasangan. Namun, jangan karena dicomblangin kamu jadi asal menerima orang tersebut, apalagi jika kamu memang tak tertarik. Jangan karena enggak enak sama teman atau keluarga kamu akhirnya terpaksa pacaran. Jelas itu konyol. Yang ngejalanin kamu atau mereka?

Pacaran karena ngarep bahkan terobsesi

Siapa yang menolak saat bertemu dengan wanita/pria yang menarik, pintar, seksi, dan perhatian? Maka itu kadang kamu jadi ngarep duluan; bahkan cenderung terobesesi. Waktu yang kamu habiskan hanya untuk dia, sehingga kamu tidak melihat wanita/pria lain yang mungkin saja lebih baik dari si dia. Kalaupun si dia mau pacaran sama kamu, hubungan akan cenderung berat sebelah. Hanya kamu yang akan berjuang karena terobsesi mendapatkannya, sedangkan dia akan menjalaninya dengan santai. Ujung-ujungnya kamu jadi capek sendiri.

Sebaiknya memang saat PDKT jangan terlalu banyak menggunakan hati. Gunakan logika untuk melihat apakah dia wanita/pria yang tepat untuk kamu apa bukan. Jangan sampai ngarep malah menutup mata kamu. Ingat, saat PDKT semua orang punya trik untuk membuat dirinya jadi yang terbaik, padahal tidak.

Share the knowledge!