4 Dampak Negatif Curhat Sama Teman

Home Articles 4 Dampak Negatif Curhat Sama Teman
Share the knowledge!

Ketika hati sedang dipenuhi masalah, rasanya akan lega sekali jika bisa berbagi kegundahan dengan teman, benar begitu? Ya, khususnya wanita, biasanya akan curhat dengan temannya kala memiliki masalah. Entah itu masalah cinta, pertemanan, keuangan, dan lainnya.

o-TEEN-BREAKUP-facebookWanita akan bercerita keluh kesahnya pada temannya atau seseorang yang mereka percaya dapat menjadi tempat curhat yang baik. Terkadang, tujuan curhat bukan untuk mendapatkan solusi dari masalah, melainkan hanya mengungkapkan unek-unek semata agar nggak menyesakkan dada.

Tentunya kita merasa lebih baik setelah berbagi dengan teman. Namun, rupanya kebiasaan curhat ini nggak selamanya berdampak positif. Ada dampak negatif yang tanpa disadari, akan kamu dapatkan jika selalu curhat pada temanmu.

Rasa Nyaman Hanya Sementara

Sesi curhat memang membuatmu merasa nyaman, selain itu dapat menambah kedekatan dengan teman. Kedekatan ini mendorongmu untuk membangun rasa percaya diri. Sebab saat wanita membicarakan masalahnya, tubuh akan memicu reaksi kimia di otak yang mirip seperti efek mengonsumsi heroin sampai ‘melayang’. Perasaan akan menjadi lebih baik saat mendapat dukungan dari orang lain.

Dari paragraf atas, kamu mungkin nggak menemukan apa yang dianggap dampak negatif. Kamu hanya tahu bahwa curhat dapat membuatmu merasa nyaman. Ya, nyaman. Namun efek tersebut dapat mendorongmu untuk terus bercerita dan membuka segala sesuatu yang ada dalam dirimu. Bisa jadi kamu membuka rahasia yang seharusnya perlu kamu simpan sendiri, dan belum tentu temanmu ingin mendengar cerita pribadimu.

Semakin Merasa Cemas

Sebelum menceritakan sebuah masalah, terlebih dahulu kamu memiliki sudut pandang sendiri dalam menganalisis masalah tersebut. Ketika kamu curhat dan meminta saran seorang teman, dan ternyata dia memiliki sudut pandang berbeda, akan menjadi sulit untuk kamu menyatukan perbedaan sudut pandang ini.

Dan pada beberapa orang, ada kecenderungan untuk menceritakan satu masalah pada beberapa teman yang berbeda. Tujuannya adalah untuk mendapatkan saran yang berbeda untuk satu masalah saja. Namun hal tersebut justru membuat seseorang merasa cemas karena nggak pernah merasa puas dengan saran dari teman-temannya. Dia akan terus bercerita tentang masalah itu demi mendapatkan banyak saran, yang membuatnya akan semakin cemas memikirkan hal tersebut.

Dapat Menambah Masalah

Seperti yang dikatakan dalam poin sebelumnya, semakin sering curhat tentang sebuah masalah dapat menambah kecemasan pada diri kamu. Dan ternyata, juga akan membuat masalahmu bertambah!

Sebuah penelitian yang dilakukan oleh University of Missouri mengungkapkan, kecenderungan wanita untuk curhat secara berlebihan dan terus-menerus dapat membuat masalah bertambah besar. Hal ini disebabkan karena rasa khawatir membuat kamu terjebak dalam pikiran negatif. Kemudian akan berubah menjadi rasa panik, stres, dan depresi. Dalam beberapa kasus tertentu, hal ini dapat berubah menjadi kecemasan emosional yang nggal sehat.

Orang Lain Jadi Terkena Emosi Negatif

Mungkin kamu merasa lebih baik setelah curhat. Tetapi, apa kamu pernah memikirkan perasaan temanmu yang mendengarkan curhatanmu dari tadi? Dia bisa saja terkena emosi negatif yang kamu miliki. Dia bisa ikutan stres seperti yang kamu alami tadi atau sekarang ini.

Psikolog menyebut fenomena ini sebagai “penularan emosi perilaku” atau “kecemasan menular”. Fenomena ini sangat umum terjadi di antara wanita, yaitu pikiran negatif seseorang dapat memengaruhi suasana hati orang lain. penelitian juga sudah membuktikan hal ini, bahwa orang-orang yang terus-menerus berhubungan dengan orang lain yang merasa depresi, cenderung ikut depresi.

Jadi, pikir dua kali kalau mau curhat sama teman ya!

Share the knowledge!