“Kamu udah nggak sayang lagi, ya sama aku?” tanya seorang wanita.
“Kok nanya begitu?”
“Ya, habis kamu nggak pernah bilang ‘I love you’ lagi ke aku.”
Pernah mengalami seperti itu? Sebagai wanita kita pasti senang sekali dapat pujian atau kata-kata mesra dari pasangan. Kita bahkan nggak ragu memuji atau mengungkapkan rasa sayang kita ke pasangan. Namun, kok rasanya sulit sekali si dia mengatakan kata-kata mesra seperti itu? Eits, tapi jangan langsung berpikir dia sudah tak sayang sama kamu lagi Ladies. Dengar dulu bantahan si dia.
Terkesan Palsu
“Dulu mantan pacar saya minta saya untuk bilang kata-kata mesra ke dia. Tapi karena dari awal saya sebenarnya sedang badmood, makanya saya terpaksa bilang hal itu lewat BBM. Dia juga kadang suka minta saya kirim mention mesra di Twitter. Sebenarnya bukan enggak sayang lagi, tapi dipaksa malah berkesan palsu dan jadi tak ada artinya. Buat saya mengucapkan kata-kata mesra seperti itu memang harus dari hati dan ada alasannya bukannya terlalu sering.” – Boby, 23 tahun.
Tindakan Lebih Berbicara
“Dulu pacar saya paling suka minta bukti tindakan dibandingkan kata-kata, kalau saya bilang ingin berubah. Terus sekarang dia minta saya mengucapkan kata sayang setiap hari? Hal seperti ini justru bikin saya bingung karena dari awal dia sudah minta saya untuk buktikan sesuatu dengan tindakan bukan dengan kata-kata. Harusnya dia tahu, tanpa saya bilang ‘I love you’ langsung ke dia, tindakan dan perbuatan saya sebenarnya sudah jadi bukti saya benar-benar menyayangi dia.” – Agi, 25 tahun.
Aneh
“Bukannya nggak sayang sama dia tapi kok saya masih canggung, ya untuk mengatakan itu? Rasanya aneh setiap kita ngobrol panjang atau di akhir BBM sebelum tidur harus ditutup dengan kata-kata mesra seperti itu. Jadi nggak spesial lagi aja saking bosannya dengar hal yang berulang.” – Wisnu, 25 tahun.
Malu Sama Teman
“Seharian saya pernah diledek habis-habisan sama teman gara-gara saya turuti permintaan pacar untuk mention kata-kata mesra dan foto berdua. Awalnya masa bodoh sama omongan teman biar pacar seneng. Eh, tapi si dia malah minta terus. Makanya lama-lama saya jadi risih, apalagi banyak teman dan keluarga saya yang bisa baca.” – Dika, 24 tahun.
