Anggap Badan Terlalu Berat? Hati-Hati Obesitas

Home Articles Anggap Badan Terlalu Berat? Hati-Hati Obesitas
Share the knowledge!

Kamu seorang remaja? Jika ya, berhati-hatilah dalam menilai berat badan!

Remaja yang menganggap dirinya kelebihan berat badan ternyata memiliki resiko obesitas yang besar saat dewasa nanti.

Fat man holding a measurement tape

Studi mengenai hal ini telah diterbitkan. Masalah ini adalah gambaran sederhana dari kelainan kebiasaan makan seperti anoreksia atau bulimia. Para peneliti juga mulai percaya kalau tubuh yang tidak simetris juga meningkatkan resiko jangka panjang obesitas.

Para peneliti memperkirakan remaja yang salah mengerti bahwa mereka kelebihan berat badan memiliki kebiasaan mengontrol berat badan yang tidak sehat seperti menggunakan pil diet. Hal ini berhubungan dengan penambahan berat badan jangka panjang.

Penelitian tersebut menunjukkan bahwa laki-laki lebih beresiko dibanding perempuan.

Remaja laki-laki yang merasa kelebihan berat badan meningkatkan tingkat resiko obesitas sebesar 89%. “Salah menganggap kelebihan berat badan biasanya pertanda dari gejala eating disorder seperti anoreksia atau bulimia, tapi penelitian kami juga menujukkan bahwa hal tersebut termasuk tanda obesitas jangka panjang,” ujar Angelina Sutin, ilmuwan psikologis di Universitas Negeri Florida.

Peserta berumur 16 tahun diminta untuk mengukur bagaimana mereka menilai berat badan masing-masing. Para peneliti tertarik dengan hasil yang menunjukkan banyak remaja yang menganggap dirinya kelebihan berat badan, padahal secara standar medis berat badan mereka pas.

 

Pertanyaannya, mengapa remaja yang sedang mengalami masa pertumbuhan melihat diri mereka sendiri kelebihan berat badan?

Ada beberapa hal yang menjadi penyebab, ujar peneliti. Diperkirakan remaja yang memiliki kebiasaan yang tidak sehat seperti mengonsumsi pil atau memuntahkan makanan, juga kurang mengatur diri sendiri.

 

Remaja biasanya dipengaruhi tentang pandangan yang terkait berat badan, dan berhubungan dengan obesitas. Akhirnya, faktor ini dapat memenuhi pikiran sendiri.

Remaja yang salah persepsi yang menlai mereka terlalu berat mungkin tidak mengatur berat bedan yang sehat. “Ketika menambah berat badan, secara fisik mereka menjadi apa yang mereka pikirkan,” ujar peneliti.

Lalu, mengapa laki-laki lebih terpengaruh dibanding perempuan?

“Saat ini belum jelas apa yang menjadi penyebabnya,” ujar Dr. Sutin. “Hal itu mungkin terjadi karena perempuan lebih memperhatikan berat badan dan mengurusi lebih awal ketika mengalami kenaikan berat badan. Tidak seperti laki-laki.”

Share the knowledge!