Meriahnya Pesta Pernikahan Berpengaruh Pada Kualitas Kehidupan Pernikahannya

Home Articles Meriahnya Pesta Pernikahan Berpengaruh Pada Kualitas Kehidupan Pernikahannya
Share the knowledge!

Ketika akan menikah nanti, pesta seperti apa yang ingin kamu gelar bersama pasanganmu? Apakah pesta yang mewah, di sebuah gedung mahal, dan mengundang banyak tamu? Atau pesta bertemakan garden party dengan konsep yang lucu? Atau menyelenggarakan pesta sederhana di rumah dan mengundang beberapa orang tertentu saja? Ah, semua orang tentu punya rencana dan konsepnya masing-masing, ya. Bagaimana pun pestanya nanti, tetap yang lebih penting adalah kehidupan pernikahan setelah resepsinya.

Namun tahukah kamu, sebuah penelitan menemukan fakta adanya hubungan antara pesta pernikahan dengan kehidupan pernikahan setelahnya. Fakta ini dapat memberikanmu perspektif baru terhadap pesta pernikahan.

Penelitian yang dirilis untuk National Marriage Project di Universitas Virginia ini mengungkapkan bahwa pesta pernikahan yang diselenggarakan secara besar-besaran lebih baik karena mampu menuntun pasangannya menjalani kehidupan pernikahan yang lebih baik.

Galena K. Rhoades selaku peneliti mengatakan, “Secara psikologi sosial, masyarakat sebenarnya menyukai semua hal yang berbau konsisten. Dengan mengadakan deklarasi komitmen yang disaksikan banyak orang, akan berdampak pada ikatan untuk mewujudkan komitmen tersebut.”

Salah seorang peneliti sekaligus professor psikologi lulusan Universitas Denver, Scott M Stanley, juga menemukan data dari Relationship Development Study saat mempelajari 418 pesta pernikahan dan kualitas pasangan setelah resepsi mereka.

Scott mengungkapkan, “Sebanyak 89% dari jumlah semua individu yang menikah dan masuk dalam penelitian ini tercatat mengadakan pesta pernikahan yang mewah. Dan diakui mereka bahwa kualitas pernikahan akan terjaga dibandingkan mereka yang nggak.”

Dalam penelitian tersebut, ternyata ada korelasi antara banyak tamu yang diundang saat pernikahan dengan sebuah kualitas pernikahan. Sebagai contoh, pasangan yang mengundang tamu sebanyak 50 orang atau kurang, dilaporkan 31% mengalami kepuasan dalam menjalani kehidupan pernikahan. Persentase tersebut naik menjadi 37% bagi pasangan yang mengundang tamu sebanyak 50 orang hingga 149 orang. Lalu, kepuasan bertambah lagi menjadi 47% bagi mereka yang mengundang tamu lebih dari 150 orang.

Scott menambahkan, “Besar-kecilnya sebuah pesta pernikahan akan merefleksikan dan mengubah konteks komunitas sebuah pernikahan. Pernikahan merupakan perayaan bersama-sama yang mencakup semuanya, mulai dari keluarga, teman, dan relasi di sekitarnya.”

Sosiolog bernama Emily Durkheim menjelaskan bahwa pernikahan terkait dengan hidup bermasyarakat. Artinya, pernikahan memiliki makna dan stabilitas kehidupan sosial. Asosiasi antara menikah dengan perasaan menghargai dan memperjuangkan kebahagiaan tercermin sebagai dinamikan bagi pasangan.

Ada dua alasan lainnya yang dijelaskanoleh Emily. Pertama, pernikahan menumbuhkan dukungan untuk meluaskan jaringan keluarga dan pertemanan. Kedua, pasangan dengan pesta pernikahan formal kemungkinan memiliki ikatan kuat dengan jaringan sosial tadi.

Apakah kamu setuju dengan beberapa penelitian di atas? Tentu ada yang setuju dan nggak setuju. Tetapi tentunya, kualitas pernikahan nggak hanya bisa dilihat dari faktor pesta pernikahannya saja, seperti seberapa besar pernikahannya atau seberapa banyak tamu yang diundang. Masih ada faktor lain yang perlu dipertimbangkan untuk menilai kualitas pernikahan tersebut.

 

Share the knowledge!