Kehilangan Secara Mendadak Dapat Memicu Depresi

Home Articles Kehilangan Secara Mendadak Dapat Memicu Depresi
Share the knowledge!

Memiliki seseorang yang kita cinta dan yang mencintai kita adalah anugrah terindah dalam hidup. Ayah, Ibu, Adik/Kakak, teman, serta pasangan. Dikelilingi oleh mereka dapat membuat hidup menjadi lebih bahagia dan berwarna. Meskipun terkadang ada pertengkaran kecil terjadi, namun selama masih ada cinta di hati, hubungan dapat berjalan dengan baik-baik saja.

54389823_88dbffdf7d_oNamun, nggak ada yang abadi dalam dunia ini. satu per satu akan meninggalkan kita. Entah itu orang tua, saudara kandung, teman, atau pasangan kita. Kenyataan ini memang menyakitkandan nggak bisa dihindari lagi. Namun, di mana ada pertemuan, di situ ada perpisahan. Siap atau nggak, kita atau mereka, akan saling meninggalkan.

Mengalami kehilangan orang yang kita cinta akan membuat hati terpukul dan sedih yang berkepanjangan. Apalagi secara mendadak. Nggak akan melihatnya lagi selama-lamanya, itulah yang ada dalam pikiran kita. Rasa sedih ini dapat memicu depresi dalam diri kita. Namun nggak hanya itu saja, bahkan dapat memicu gangguan mental. Hal ini dibuktikan dalam sebuah penelitian.

Melalui sebuah penelitian yang dilansir dari news.health.com, kehilangan orang yang kita cinta secara tiba-tiba memang menjadi pukulan yang berat dalam diri, bahkan dapat memicu depresi hingga gangguan mental, sekali pun orang tersebut nggak pernah memiliki riwayat gangguan psikologis.

Walaupun para ahli mengatakan bahwa orang yang mengalami hal tersebut jarang mengembangkan suatu bentuk penyakit mental di kemudian hari, peneliti menemukan adanya hubungannya antara kesedihan mendalam dengan ditinggalkan orang yang dicinta secara mendadak.

Perpisahan yang memilukan ini akan sangat mengguncangkan hati dan akhirnya dapat membuat kita mengalami gangguan psikologis, seperti stres pasca-trauma dan depresi karena masih shock dan nggak memercayai kejadia tersebut. Penelitian tersebut juga mengungkapkan bahwa ketika seseorang ditinggal mati oleh orang yang ia cinta, akan timbul efek yang mendalam pada dirinya, bahkan jika mereka adalah orang dewasa yang rasional dan nggak pernah memiliki riwayat gangguan psikologis.

 

Sebuah penelitian menunjukkan survei yang mengakui kalau mengalami kejadian seperti ditinggal mati oleh orang yang dicintai adalah momen paling traumatis dalam seumur hidup. Hal ini nggak terbatas pada usia, gender, pendidikan, ras, status pernikahan, bahkan pendapatan.

Untuk mencegah hal ini, berikanlah dukungan pada teman yang sedang mengalami kehilangan. Bantu mereka untuk menguatkan hati agar dapat mencegah terjadinya depresi hingga gangguan jiwa.

Share the knowledge!