Mengapa Pria Mudah Terjebak Friend Zone?

Home Articles Mengapa Pria Mudah Terjebak Friend Zone?
Share the knowledge!

Hanya bisa jadi sahabat di mana kamu menginginkan lebih dari itu jelas bikin frustasi. Biasanya keinginan lebih itu berupa hubungan romantik atau sebagai pasangan. Inilah yang disebut friend zone. Pernah terjebak friend zone seperti ini, Guys?

Umumnya, friend zone terjadi karena si dia telanjur nyaman menjadi temanmu. Kamu pun terpaksa menerima pilihan yang dia berikan. Meski begitu, ada pula pria yang berhasil keluar dari friend zone dengan membuat wanita yang dia suka jadi pasangannya. Namun, sebelum kamu tahu caranya keluar dari friend zone, lebih baik kenali dulu alasan kamu terjebak friend zone agar kamu tahu di mana kesalahan pendekatanmu.

1. Kamu Terlalu Fokus Mengejar Dia

kelly-searle-209655
via Unsplash

Friend zone terjadi karena hubungan yang tidak seimbang. Kamu berusaha terlalu banyak untuk dia, sedangkan dia tidak melakukan apa-apa untuk kamu. Orang needy dan desperate tidak akan dapat apa yang dia mau kecuali penolakan. Maka dari itu, jangan mengejar si dia terlalu keras dan jangan takut mundur apabila kamu ditolak. Menurut Waller dan Hill dari “Least Interested Principle”, orang yang bersedia pergi punya kekuatan yang lebih besar untuk mengendalikan hubungan.

2. Kamu Terlalu Available Untuk Dia

kelly-sikkema-346770
via Unsplash

Tidak heran dia meremehkan kamu dan hanya menganggapmu teman. Kamu selalu ada untuknya kapan pun dia butuh tanpa batasan. Untuk apa dia menjadikanmu pasangan kalau dia sudah dapat semua keuntungan dan kebaikan dari kamu sebagai sahabatnya? Mulai sekarang, batasi pemberian dan kebaikan kamu padanya. Kalau kamu tidak lagi selalu ada untuknya dan memenuhi kebutuhannya, dia akan merasa kehilangan. Jika dia tidak merasa kehilangan, berarti dia tidak terlalu tertarik padamu sejak awal.

3. Kamu Tidak Punya Pilihan Lain

pexels-photo-246367
via Pexels

Katanya, kalau kamu benar-benar tulus, kamu harus setia padanya. Jangan melirik yang lain. Salah! Setia baru berlaku saat si dia sudah jadi pasanganmu. Selain itu, yang membuat kamu hanya fokus pada si dia adalah kamu tidak punya pilihan lain di luar sana. Kalau si dia tahu kamu juga sibuk dengan orang lain dan tidak mau terpaku pada kamu saja, dia akan merasa kehilangan dan termotivasi untuk mendapat perhatianmu. Sekali lagi, kalau dia tidak merasa kehilangan berarti dia hanya menganggapmu teman sejak awal. Dengan begitu, kamu bisa move on ke gebetan lain, deh!

4. Kamu Tidak Meminta Dia Berinvestasi Padamu Juga

Happy couple embracing at sunset in the nature
via Pexels

Berkebalikan dari opini kebanyakan orang, seseorang cenderung menyukaimu kalau dia melakukan sesuatu untuk kamu, bukan sebaliknya. Inilah yang disebut Ben Franklin Effect. Kamu jadi korban friend zone gebetan karena selama ini kamu tidak pernah meminta dia berinvestasi pada kamu. Semakin sering kamu meminta sesuatu darinya, kamu akan semakin berarti di matanya. Minta dia untuk membantu pekerjaanmu, traktir kamu, mengirimkan meme, nebengin kamu, dan lain sebagainya. Satu bantuan kecil saja dapat berpengaruh cukup besar!

Keluar atau tidak terjebak friend zone sama sekali tidak mustahil. Asalkan kamu mau berhenti menjadi sosok dia yang bersahabat, dan berubah jadi sosok yang menarik dan bikin dia doyan. Bagaimana caranya?

Kenali caranya membuat koneksi dan bikin dia tertarik dan doyan denganmu dengan daftar ke kelas online ===>>>[klik!]Deep Romantic Communication (DRC)[klik!]<<<=== sekarang juga! Pre-order sekarang, kamu bisa dapat harga khusus dari Rp 1.000.000,- jadi Rp 375.000,- saja! Harga pre-order hanya sampai tanggal 8 September 2017!

Share the knowledge!