Premarital Class

Premarital Program adalah kelas privat diskusi pranikah agar Anda dan pasangan lebih terbuka dan berdialog tentang keunikan, kekuatan, tantangan, sehingga berbagai dinamika pernikahan bisa dikelola semenjak dini.

Prinsip Kelas Cinta yang dikenal jutaan pria-wanita Indonesia selama 15 tahun ini akan dipadu dengan sistem Prepare Enrich (dikenal dengan singkatan P/E) yang sudah memandu lebih dari 4 juta pasangan dari 100+ negara dalam 39 tahun terakhir.

Saat mengikuti Premarital Class, Anda dan pasangan akan mengisi kuesioner (seperti tes kepribadian) berisi 200 pertanyaan agar melihat laporan grafik dan analisa 10 halaman seperti contoh di bawah ini. Hasil itulah yang akan membantu Anda persiapkan hubungan secara lebih detil.

Program pranikah ini spesifik dan customized, karena setiap pasangan dipandu mengulas kondisi hubungan mereka berdasarkan hasil kuesionernya masing-masing.

Anda dan pasangan akan bicara tentang:

  • memperkuat kemampuan komunikasi.
  • menghadapi konflik dan mengurangi stres.
  • memahami latar belakang keluarga.
  • membicarakan isu finansial dengan nyaman.
  • merancang personal goal, couple goal, dan family goal.
  • mengidentifikasi area keunikan dan kekuatan.
  • memahami area yang butuh pengembangan.
  • mengeksplorasi kebiasaan dan kepribadian.

Silakan klik ini untuk daftar via whatsapp sekarang. Tersedia diskon spesial bagi pelanggan KC-Star/HSOT. 

Atau klik gabung grup Telegram SERIUS MENUJU NIKAH untuk free webinar and discussion.

Apa Yang Dipelajari? 

Ada pepatah kuno berkata, "Marriage is a school in which the student learns too late."

Mayoritas orang tidak sadar memulai hubungan mereka dengan pola dan ekspektasi yang tidak sehat. Mereka baru sadar belakangan, ketika dibanjiri  masalah dan konsekuensi beberapa tahun kemudian, khususnya setelah punya anak. Dalam situasi itu, tidak ada cukup tenaga ataupun waktu untuk memperbaiki. Akibatnya mereka jadi mewariskan masalah-masalah tersebut pada anak cucunya.

Program pranikah adalah upaya mencegah keterlambatan dan warisan masalah itu, dengan cara membuka mata dan mengedukasi diri sejak dini. 

Berikut adalah topik yang dibahas dalam kelasnya: (1) Tipe Hubungan, (2) Kepuasan Hubungan, (3) Dinamika interaksi, (4) Kemampuan Komunikasi, (5) Profil Tekanan Pribadi, (6) Pengelolaan Konflik, (7) Manajemen Keuangan, (8) Ekspektasi Pernikahan, (9) Memahami Kepribadian, (10) Pola Gaya & Kebiasaan, (11) Faktor Budaya & Etnis, (12) Pola Berhubungan, (13) Pola Keluarga Asal, (14) Sistem Peran Hubungan, (15) Afeksi & Seksualitas, (16) Keluarga & Pergaulan, (17) Pola Waktu & Minat, (18) Ekspektasi Berkeluarga, (19) Isu Kerohanian/Iman, (20) Relationship Goals.

Tidak semuanya akan dibahas, tergantung dari hasil kuis dan jenis paket yang Anda pilih:

PRIORITY Package (4 sesi @ 60 menit)
Terdiri dari empat pertemuan privat, berikut dengan PDF hasil kuesioner dan workbook for couples. Ini cocok bagi Anda yang ingin dapat potret dinamika hubungan dan penjelasan cara meningkatkannya. Anda bisa memilih sendiri 8-10 topik prioritas untuk dibahas dalam 4 sesinya, atau menyerahkannya dipilihkan oleh sang pengajar. Ini paket terpopuler bagi Anda yang baru mulai rajin belajar pengembangan hubungan.

COMPLETE Package (6 sesi @ 60-90 menit)
Ini paket terbaik bagi Anda yang serius ingin lebih mengenal kepribadian dan mempersiapkan pernikahan. Couples yang mengikuti ini akan dipacu terbuka membahas segalanya. Anda dapat paket enam buah sesi privat yang step by step membantu Anda memahami topik-topik di atas. Durasi sesi COMPLETE Package ini lebih panjang (@ 90 menit) dibanding PRIORITY (@ 60 menit), supaya Anda juga bisa lebih banyak diskusi tanya-jawab.

Paket manapun yang dipilih, Anda dan pasangan akan jadi dipandu jujur terbuka mengenali satu sama lain, jauh lebih dalam dibanding obrolan biasa yang dilakukan sehari-hari.

Studi terkait dari Knutson (2003) menemukan peserta yang mengikuti P/E secara minimal (alias Basic Package) bisa alami peningkatan hubungan hingga 30%, sementara peserta yang mengikuti P/E secara maksimal (alias Priority Package atau Complete Package) bisa meningkat hingga 77%.

Anda akan menemukan hal-hal berbeda bahkan tidak terduga yang bisa dipersiapkan sebelum terlambat!

Apa Manfaat Program Ini?

☑ Meningkatkan Kesadaran Diri
Tidak terhitung berapa banyak orang yang terguncang akan banyaknya perbedaan pribadi dan masalah bawaan yang baru terbongkar setelah mereka menikah. Program ini bertujuan untuk membuka mata selebar-lebarnya dan mempersiapkan diri dari jauh-jauh hari agar nanti rumah tanggan tidak sampai getas ataupun kandas.

☑ Mengevaluasi Hubungan
Program ini mengeksplorasi topik-topik yang sangat luas seperti tipe kepribadian, latar belakang keluarga, pengalaman hubungan, kebiasaan komunikasi, profil stres, manajemen konflik, keuangan, perbedaan budaya, keyakinan spiritual, rencana pengasuhan anak, dan belasan area lainnya.

☑ Mengurangi Resiko Cerai
Berbagai studi sudah menemukan bahwa program edukasi dan fasilitasi pranikah mampu meminimalisir resiko cerai hingga 30%. Pemerintah Indonesia pun baru menyadari begitu lemahnya ketahanan rumah tangga masyarakat, sehingga beberapa tahun belakangan ini mulai menggalakkan bimbingan pranikah bagi calon pasutri. Silakan scroll ke bawah untuk baca beberapa riset terkait dampak positif terhadap kualitas hubungan.

☑ Mendorong Diskusi & Kerjasama
Program ini akan membantu Anda untuk menemukan keunikan dan merayakan kekuatan kalian sebagai sepasang kekasih, serta memanfaatkan semua itu untuk menciptakan momentum pertumbuhan di area-area lain yang belum maksimal. Pengetahuan inilah yang akan membuat kalian makin lama makin erat hangat, tidak seperti pasangan lain yang makin tua makin jauh dan dingin terpisah.

☑ Meningkatkan Keterampilan
Salah satu nasihat terburuk yang beredar di masyarakat adalah, “Yang penting nikah saja dulu, nanti belajar sambil jalan,” karena amat sedikit sekali waktu dan energi tersisa untuk berlatih keterampilan baru setelah terlanjur dibebani masalah rumah tangga, apalagi punya anak. Itu sebabnya jauh kita lebih sering mendengar orang yang terus bermasalah (atau bahkan makin parah) setelah menikah. Program ini adalah upaya pengembangan diri dan preventif yang terbaik bagi masa depan Anda.

Profil Fasilitator

Anda dan pasangan akan bertemu dengan salah satu dari Certified P/E Facilitator yang sudah kami tetapkan. 

Mengapa Edukasi Pranikah Jadi Sebegitu Penting?

Menikah adalah perjalanan yang penuh harapan dan juga resiko. Menurut salah satu studi, rasio kemungkinan cerai di dunia adalah sekitar 40%.

Mirisnya, rasio itu terus meningkat pada pernikahan-pernikahan berikutnya, yaitu kemungkinan 60% cerai untuk pernikahan kedua dan kemungkinan 73% cerai untuk pernikahan ketiga.

Di Indonesia sendiri, belum diketahui estimasi rasio kemungkinan cerai karena ada keterbatasan data. Namun angka perceraian tiap tahunnya jelas bisa dilihat mengalami peningkatan.

Menurut Badan Pusat Statistik dari Survei Sosial Ekonomi Nasional pada tahun 2015 terdapat 5,89% pasangan suami istri bercerai. Pada 2020, persentase perceraian naik menjadi 6,4%. Angka tersebut kian melonjak semenjak penyebaran Covid-19 di Indonesia di tahun 2020 hingga saat ini.

Perceraian bukan hal terburuk, karena dampak bertahan dalam hubungan tidak sehat bahkan abusive seringkali bisa jauh lebih buruk dan permanen dari perceraian. Bukan hanya kesehatan jiwa saja yang terancam, tapi juga nyawa, termasuk masa depan anak-anak yang terancam karena berkembang dalam keluarga yang bermasalah.

Itu sebabnya mempersiapkan diri untuk nikah tidak bisa sebatas patokan usia, keyakinan hati, dan kemapanan finansial saja, tapi juga perlu dibarengi pengetahuan dan keterampilan dalam berelasi.

Menurut Carrol (2003), pasangan yang mengikuti edukasi pranikah memiliki skor keterampilan relasi 79% lebih tinggi dibanding pasangan yang tidak mengikuti edukasi. Nurjamilah (2021) juga menemukan bimbingan pranikah berdampak 58% pada peningkatan pengatahuan calon pengantin.

Edukasi pranikah jelas bukan program ‘antivirus’ yang menjamin keamanan dan keharmonisan. Analogi yang lebih tepat adalah seperti vitamin dan olahraga agar tubuh lebih sehat, demikian juga edukasi pranikah membantu hubungan Anda dan pasangan jadi yang lebih sehat, kuat, bertumbuh.

Sekilas Tentang P/E

Dr. David Olson adalah pionir keilmuan rumah tangga yang menciptakan modul P/E di tahun 1980. Modul ini telah memandu lebih dari 4 juta pasangan di seluruh dunia untuk memahami pribadi dan situasi satu sama lain, serta mempersiapkan mereka akan berbagai masalah di masa depan.

Modul P/E merupakan gabungan antara sistem evaluasi hubungan dan program pelatihan. Istilah ‘Prepare’ karena materinya didesain membantu pasangan yang masih berpacaran untuk mempersiapkan diri masuk dalam pernikahan, dan istilah ‘Enrich’ karena materinya juga bisa memperkaya kualitas hubungan pasangan yang sudah berumahtangga.

Berdasarkan studi, kualitas hubungan rumah tangga bisa diamati dari kualitas hubungan semasa berpacaran. Studi Fowers (1986) dan Larsen (1996) menemukan bahwa sistem P/E mampu memprediksi dengan akurasi 80-85% sepasang kekasih cenderung bahagia atau bercerai, berdasarkan hasil kuesioner yang mereka lakukan tiga bulan sebelum hari pernikahan. Atas dasar itu, Larson (1995) menilai P/E sebagai modul terbaik dalam mengedukasi dan mempersiapkan pernikahan.

Modul P/E mengenali lima tipe pasangan berdasarkan tingkat kebahagiaan tertinggi hingga terendah: Vitalized, Harmonious, Conventional, Conflicted, and Devitalized. Klasifikasi ini sudah ditemukan relevan di berbagai kelompok budaya, termasuk negara-negara Asia seperti Hong Kong, Jepang, dan Korea.

Menurut Stanley (2001), program premarital sangat berpengaruh sekali membantu sepasang kekasih untuk menciptakan awal yang positif dan mengurangi potensi bercerai hingga 30%. Knutson (2003) menemukan bahwa Prepare & Enrich mampu meningkatkan jumlah pasangan yang Vitalized (amat sangat bahagia) hingga 52% dan menurunkan jumlah pasangan yang Conflicted (bermasalah dan beresiko cerai) hingga 83%.

Tidak lama yang lalu, Twentieth Edition of The Mental Measurements Yearbook (2017) mengakui modul P/E sebagai berikut, “Prepare Enrich is psychometrically sound with a proven history of performing well in helping couples to identify areas of growth and areas of challenge. The assessment and feedback report can be easily and effectively used by facilitators. It is an excellent tool with substantial evidence supporting its reliability and validity of its scores and their uses. It can be used effectively to improve couple relationships.“

Selama 40 tahun perkembangannya hingga saat ini, P/E terus menjadi alat edukasi yang paling populer dan telah menghasilkan lebih dari 1,200 artikel penelitian yang mengkonfirmasi akurasi dan reabilitasnya.

 

Referensi:
- Carroll, J. S., & Doherty, W. J. (2003). Evaluating the effectiveness of premarital prevention programs. Family Relations.
- Firyal Salwa (2021). Pentingnya Edukasi Pra-nikah Melalui Pendekatan Psikologis. Kumparan.
- Fowers, B. J., & Olson, D. H. (1986). Predicting marital success with PREPARE: A predictive validity study. Journal of Marital and Family Therapy.
- Knutson, L. & Olson, D.H. (2003). Effectiveness of PREPARE program with premarital couples in a community setting. Marriage & Family Journal.
- Larson, J. H., Holman, T. B., Klein, D. M., Stahmann, R. F., & Peterson, D. (1995). A review of comprehensive questionnaires used in premarital education and counseling. Family Relations.
- Larsen, A. S., & Olson, D. H. (1996). Predicting marital satisfaction with PREPARE: A replication study. Journal of Marital and Family Therapy.
- Stanley, S. M. (2001). Making a case for premarital education. Family Relations.
- Worthington, E.L., McCullough, M.E. (1995). Can Couple Assessment and Feedback Improve Relationships? A Brief Relationship Enrichment Procedure. Journal of Counseling Psychology.

Frequently Asked Questions

Hal yang sering ditanyakan orang, silakan klik!

Bagaimana daftarnya?
Langsung saja klik DAFTAR PREMARITAL untuk buka chat di Whatsapp, lalu beritahu tanggal yang Anda dan pasangan inginkan.
Siapa yang perlu ikut program ini?
– Siapapun yang sedang berhubungan serius, walau targat menikahnya masih jauh atau lama.
– Siapapun yang sedang merencanakan target lamaran dan pernikahan.
– Siapapun yang baru 1-2 tahun menikah.
Apa yang perlu disiapkan untuk mengikuti program ini?
Pastikan Anda punya jaringan internet yang baik dan sudah install aplikasi zoom. Lalu pastikan kamera dan microphone Anda juga berfungsi dengan baik, karena setiap peserta WAJIB menyalakan kamera dan berpartisipasi bicara aktif di sepanjang sesi. 
Apakah saya bisa ikut program ini sendiri saja?
Tidak bisa sendiri. Anda dan pasangan wajib mengisi kuesioner, aktif membahas, dan mengerjakan tugas-tugasnya bersamaan dalam kelas.
Kami LDR, apakah harus seruangan sama pasangan atau bisa lewat zoom masing-masing?
Anda dan pasangan tidak perlu satu ruangan, karena semua sesinya akan dioperasikan via Zoom. Kalau kebetulan saja sedang ada jadwal ketemuan, alangkah baiknya disisihkan waktu untuk mengikuti program ini.
Kapan waktu terbaik untuk mengambil program ini?
Tidak ada ukuran pasti, namun rekomendasi kami adalah setidaknya berjarak 6-12 bulan sebelum hari pernikahan. Bila dilakukan mepet beberapa minggu ataupun bulan sebelum hari-H, seringkali ilmunya hanya jadi formalitas yang tidak sempat benar-benar dipraktekkan dengan baik. Program ini bukan ‘jimat’ yang membuat hubungan jadi baik. Anda dan pasangan perlu waktu berbulan-bulan mempraktekkannya agar jadi keterampilan dan kebiasaan yang alamiah.
Apakah di program ini saya bisa konsultasi masalah dalam hubungan kami?
Tidak. Premarital Program bukan sesi konsultasi hubungan ataupun terapi pasangan, melainkan untuk mengungkap dan mendiskusikan aspek-aspek penting. Karena sudah ada kurikulum tersendiri, setiap sesinya akan membahas agenda tersebut. Masalah hubungan Anda kemungkinan besar tercakup dalam kurikulum, namun sesinya tidak untuk bahas tuntas masalah tersebut. Apabila Anda butuh dipandu berdiskusi masalah spesisik, jalur yang lebih tepat adalah Private Coaching ini.. klik baca infonya.
Apa bedanya Premarital Program dengan Private Coaching?
Sangat berbeda. Premarital Program adalah sesi fasilitasi yang terstruktur berdasarkan prinsip KC dan kurikulum P/E, berisi sesi pembelajaran area-area penting yang perlu dipahami sebelum memasuki pernikahan.

Sementara Private Coaching adalah sesi dialog yang terkustomisasi pada masalah atau tujuan spesifik yang sedang Anda alami, berisi dialog introspektif yang memancing solusi strategis.

Yang pertama seperti mengikuti pelajaran sepanjang hari di kampus, yang kedua seperti datang ke dosen di luar jam kuliah untuk bertanya lebih detil. Keduanya memiliki fungsi dan kegunaannya masing-masing.
Saya sudah ikut KC Star, apakah perlu program ini juga?
Walau KC Star berisi ratusan materi dasar, namun tidak ada yang terstruktur untuk mengenali satu sama lain dan mempersiapkan nikah. Premarital Program ini akan membahas hal-hal yang masih sedikit atau jarang dibahas dalam KC Star ataupun produk lainnya, karena didasarkan dari sistem kuesioner P/E.
Apakah seluruh materinya berbahasa Inggris? Saya khawatir tidak bisa paham.
Hanya kuesioner, workbook, dan discussion guide dari P/E yang memakai bahasa Inggris. Namun bahasanya sangat sederhana, sehingga mudah dimengerti. Seluruh sesi pembahasan, dialog, dan latihannya dilakukan dalam bahasa Indonesia.
Bagaimana mengajak pasangan yang sepertinya tertutup dan enggan belajar begini?
Ini adalah tantangan yang perlu diselidiki lebih dalam, karena ada banyak faktor yang mempengaruhi sikapnya itu. Berdasarkan pengalaman kami, ketertutupan ini biasanya Anda bisa temukan terjadi di area-area lain dan menciptakan sejumlah efek kurang baik di sepanjang hubungan.

Apabila demikian, jalur terbaik adalah Anda menunda ikut Premarital Class, dan mengikuti Private Coaching secara pribadi agar dipandu memahami kondisi pasangan dan strategi menghadapinya.

Sebaiknya klik daftar Private Coaching segera, karena kalau ditunda-tunda maka makin mundur tertunda juga nanti Anda dan pasangan mengikuti Premarital Program.
Saya dan pasangan punya trauma, apakah program ini bisa membantu kami?
Tidak. Premarital Program adalah modul fasilitasi dan pelatihan, bukannya terapi dan penyembuhan. Apabila hubungan Anda saat ini terganggu akibat kondisi luka batin, trauma, depresi, dan gangguan kejiwaan lainnya, Anda wajib mencari layanan kesehatan mental seperti psikolog dan psikiater. Program ini baru bisa efektif apabila Anda dan pasangan sama-sama berada dalam kondisi yang relatif sehat.
Saya lebih menyukai pertemuan offline, apakah bisa?
Berhubung saat ini resiko COVID-19 masih cukup tinggi, kami belum menyediakan opsi Premarital Program lewat pertemuan fisik. Pasti akan ada infonya apabila suatu saat nanti kami membuka versi offline-nya.
Saya sudah menikah, apakah masih bisa ikut ini juga?
Ya. Seperti sudah dijelaskan, modul ini disebut Prepare & Enrich karena juga sekaligus memperkaya kualitas hubungan rumah tangga yang sudah berjalan. Kuesionernya agak berbeda dibanding pasangan yang belum menikah, jadi pastikan Anda sebut ke admin bahwa status Anda sudah menikah agar diberikan kuesioner yang sesuai.
Bisakah kami ikut program ini secara privat?
Program ini memang privat. Setiap diskusi dan latihan akan dikustomisasi hanya untuk Anda dan pasangan.

JADWAL EVENT
PREMARITAL CLASS

DAFTAR EVENT TANGGAL LOKASI BIAYA