Ada satu pola romansa menarik yang selalu terjadi di berbagai belahan dunia. Kenapa wanita mudah sekali tertarik pada vokalis band? Kenapa tidak gitarisnya, bassistnya atau drumernya? Kenapa teman-teman semasa sekolah dulu tertarik pada ketua Osis atau ketua basket? Kenapa tidak pada wakilnya atau bendaharanya, padahal kan mereka sama pentingnya.
Ada satu prinsip fundamental tentang kesukaan wanita: mereka suka pemimpin. Mereka SANGAT menikmati kepemimpinan.
Bagi mereka, kepemimpinan itu terasa menghangatkan, memberi rasa aman sekaligus menarik perhatian, sama seperti api bagi hewan-hewan liar di hutan. Proses evolusi selama ribuan tahun menanamkan rasa takut yang alami terhadap bahaya api dalam diri hewan-hewan itu, tapi mereka juga tertarik dengan kehangatannya hingga mereka sulit untuk tidak mendekat bila melihat kedip api dari kejauhan.
Demikian juga dengan wanita; mereka tertarik pada pria yang memiliki insting kuat dalam mengendalikan situasi. Hanya pria pemimpin yang memiliki sifat ini, karena pengikut perlu diberi tahu dan menunggu instruksi. Persis saat seorang pria tidak tahu apakah wanita yang dia dekati juga tertarik dan hanya bisa menunggu respon.
Ketika seorang pria menyerahkan otoritas pribadinya kepada wanita, membiarkannya untuk mengambil beban kepemimpinan, memaksanya mengambil inisiatif, dan mengambil keputusan dalam skema hubungan romansa, biasanya nasib hubungan itu sudah tidak jauh dari ujung yang tragis.
Bagaimana menghindari hal tersebut?
Biasakan semenjak awal PDKT, Andalah yang berperan aktif mengatur dan memutuskan banyak hal. Contohnya ketika menelpon, peganglah tempo pembicaraan, jangan takut untuk memutar topik, mengajaknya bertemu, atau menyudahi obrolan sebelum wanita berpikir untuk menghentikannya. Selama ini apakah Anda menunggunya bosan, basi, dan mengakhiri pembicaraan duluan? Wajar kan jika kenangan yang paling dia ingat tentang Anda adalah kesimpulan di akhir pembicaraan? Yaitu bahwa Anda adalah orang yang basi, membosankan, dan tidak bisa membaca situasi.
Sekalipun rasanya sederhana, namun itu mengirimkan dan perlahan-lahan membangun kesan bahwa Anda adalah seorang pria yang lembek. Anda tidak berani menyampaikan apa yang ada dalam kepala Anda dan mengendalikan arah PDKT ataupun hubungan ini. Anda menjadikannya pemimpin. Sekarang Andalah wanitanya dan jelas dia tidak tertarik pada sesama wanita.
Jadi biasakan diri Anda untuk punya kepercayaan diri untuk memutuskan. Contohnya, ketika hangout atau kencan biasakan diri untuk membuat keputusan besar seperti lokasi tempat makan, kegiatan kencan atau judul film yang hendak ditonton, lalu biarkan dia memutuskan hal-hal trivia seperti membeli makanan dan minuman apa di bioskop. Berikan kenyamanan ala “kamu ikut, senyum dan duduk manis aja, semuanya udah aku atur” padanya.
Lead the men and women will follow.
Setelah dia merasakan sensasi jiwa kepemimpinan Anda, perhatikan bagaimana ia kesulitan menahan dirinya agar tidak lebih banyak bersama-sama dengan Anda. Tapi sebelumnya tanyakan dulu pada diri Anda, apa saja yang sudah Anda pimpin selama ini?