Menantu Idaman? Bergelar Itu Saja Belum Cukup

Home Articles Menantu Idaman? Bergelar Itu Saja Belum Cukup
Share the knowledge!

“Waaah, Robert ini orangnya sopan ya! Mudah bergaul dan ramah juga ke orang tua! Ingin rasanya punya menantu seperti kamu!

“Waaah, Yuli ini orangnya rajin bekerja dan penyayang ya! Perhatian dan sabar juga ke orang tua! Coba kalau kamu jadi menantuku, pasti aku senang!

Bad DatePernahkah Anda mengalami kejadian yang mirip dengan deskripsi di atas? Anda sangat diidam-idamkan oleh orang tua gebetan, namun anak mereka justru memilih orang lain yang nggak pernah diidam-idamkan orang tuanya. Saat mendapat pujian “menantu idaman”, Anda berharap dijodohkan dengan gebetan. Tapi pada akhirnya, Anda hanyalah seorang tamu undangan di pesta pernikahan gebetan. Lalu, apa yang salah?

Jika Anda menganggap bahwa gebetan telah melakukan kesalahan karena menyia-nyiakan kebaikan dan perhatian yang Anda berikan pada orang tuanya, Anda perlu membaca artikel ini sampai selesai. Ada tiga kenyataan pahit yang harus Anda telan mentah-mentah.

Rencana Busuk Anda Sudah Diketahui

Mungkin Anda bisa mengambil hati orang tua gebetan Anda. Tapi jangan pikir gebetan suka dengan cara seperti itu. Gebetan Anda sudah tahu bahwa Anda cuma cari perhatian; Anda punya maksud tersembunyi dibalik perhatian dan kebaikan yang Anda pamerkan. Apa yang Anda lakukan nggak lain adalah sebuah modus murahan yang licik dan menjijikkan. Anda nggak mempunyai sesuatu yang bisa menggoda hati gebetan, baik itu penampilan yang menarik atau skill yang mengagumkan. Sehingga yang Anda lakukan adalah mencoba menarik hati orang tuanya. Anda merasa perlu pamer perhatian dan kebaikan pada orang tua gebetan karena jauh di lubuk hati terdalam, Anda nggak punya apa-apa untuk membuat gebetan tertarik.

Orang tua Tetap Lebih Menyayangi Anak Mereka

Jangan berharap bahwa dengan memberi perhatian dan kebaikan pada orang tua gebetan, mereka akan menjodohkan Anda dengan anaknya. Sebaik apa pun Anda terhadap orang tua gebetan, Anda adalah orang di luar keluarga mereka. Orang tua selalu lebih mengutamakan kebahagiaan sesama anggota keluarganya. Lagipula, Anda bukanlah orang berkualitas tinggi yang cukup penting untuk dijodohkan dengan anak mereka. Jika Anda adalah orang yang berkualitas tinggi, Anda nggak akan merendahkan diri sampai melakukan kebaikan palsu untuk mengemis pengakuan dari mereka. Pengakuan bahwa Anda adalah menantu idaman. Apabila gebetan merasa nggak akan bahagia bersama Anda, jangan harap orang tuanya akan memaksa menjodoh-jodohkan Anda dengan anak mereka. Sekali lagi, bagi mereka, Anda bukanlah siapa-siapa.

Nggak Ada Ketertarikan Sensual

Anda ingin menjadi pacarnya gebetan, tapi yang didekati justru orang tuanya. Anda memberikan segala kebaikan dan perhatian, tapi gebetan sendiri justru nggak diberi sentuhan, atau senyuman menggoda, yang bisa menggetarkan benih-benih cinta di hatinya. Harus Anda pahami bahwa gebetan nggak akan tertarik pada perhatian dan kebaikan Anda apabila dia belum tertarik pada kesensualan fisikmu. Sama seperti Anda yang awalnya tertarik pada gebetan karena postur tubuhnya, ketampanan/kecantikan mukanya, leher panjangnya, bibir seksinya, atau dada seksinya. Gebetan Anda juga membutuhkan ketertarikan sensual dari fisik Anda.

Mendapatkan julukan “menantu idaman” memang sebuah prestasi yang patut dibanggakan. Namun, akan sangat baik jika Anda memang benar orang yang baik, bukan orang yang caper dan pura-pura baik supaya orang tua gebetan tertarik. Lagipula, sebelum mencoba untuk menjadi “menantu idaman”, alangkah baiknya Anda menjadi pria atau wanita idaman bagi gebetan terlebih dulu.

Salam glossy

Share the knowledge!