Studi: Kegemukan Ditentukan Berdasarkan Kepribadian

Home Articles Studi: Kegemukan Ditentukan Berdasarkan Kepribadian
Share the knowledge!

Banyak orang yang merasa gemuk karena melihat bentuk badan, angka timbangan, angka kadar metabolisme, serta lelvel gula darah.

Namun, sebuah studi membuat terobosan baru. Lupakanlah kadar metabolisme atau level gula darah! Tahukah kalian, yang menentukan seberapa gemuk dirimu sebenarnya adalah kepribadianmu. Bagaimana bisa?

Perut Buncit

Sebuah penelitian di Swis mengungkapkan bahwa kepribadian seseorang berpengaruh terhadap cara makan dan apa yang dia makan.

Menurut peneliti, orang-orang yang ekstrovert, neurotic, dan nggak teroganisir, memiliki risiko overeating yang paling besar. Sementara orang yang berkepribadian openness dan conscientious jauh kemungkinan untuk memakan banyak cemilan yang tinggi kalori.

Federal Institute of Technology di Switzerland mengumpulkan 1,000 responden dan menanyakan mereka tiga pertanyaan, yakni kebiasaan makan, pilihan makanan, dan kepribadian.

Kuisioner yang terakhir dibuat untuk mengindentifikasi lima ukuran dasar kepribadian atau yang dikenal dengan istilah Big Five Factors, yaitu openness (terbuka dengan ide dan situasi baru, paham dengan perasaan sendiri dan di sekitarnya), conscientiousness (disiplin, berambisi, terkontrol dan teroganisir), extroversion (senang bergaul, enerjik, workaholic), agreeableness (murah hati, cenderung menghindari konflik), dan neuroticism (khawatir, gelisah, emosi labil).

Carmen Keller, penulis penelitian tersebut mengatakan, “Kamu menemukan bahwa kepribadian seseorang mempengaruhi bagaimana dia makan dan apa yang dia makan.”

“Kurang berhati-hati membuat orang-orang makan dengan ceroboh serta kurang mengontrol diri dalam menghadapi situasi di mana ada makanan yang enak dan menggoda selera,” ujar Carmen.

2-Overweight-woman-eating-fast-food-it-is-the-worst-food

Dia menambahkan kalau orang berkepribadian neurotic dapat mengonsumsi makanan dengan kalori tinggi dalam jumlah banyak untuk mengatasi perasaan negatif mereka, Kepribadian extrovert dapat mengonsumsi banyak makanan berlemak dan minum banyak alkohol karena mereka cenderung untuk makan dengan orang lain dalam acara atau interaksi sosial.

Kepribadian openness lebih banyak makan buah, sayuran, dan salad, juga kurang dalam mengonsumsi daging.

Penelitian ini mengikuti studi setahun sebelumnya yang mengatakan bahwa diet seharusnya dikaitkan dengan kepribadian seseorang.

Studi tersebut mengidentifikasi tiga grup yang besar: ‘feasters’, orang  yang tersu makan karena nggak pernah merasa kenyang; ‘constant cravers’ orang yang nggak bisa berhenti memikirkan makanan; dan ‘emotional eaters’ yang selalu mengambil biskuit saat sedang dalam masalah.

Jadi, yang manakah kepribadianmu? Cocokkan dengan gaya makanmu saat ini.

Share the knowledge!