Bicarakan Masa Depan di Awal Pacaran? Yakin?

Home Articles Bicarakan Masa Depan di Awal Pacaran? Yakin?
Share the knowledge!

Kamu tentu tahu bagaimana rasanya jatuh cinta kan? Bertemu dengan seseorang yang masuk dalam kriteria kamu. Bercengkerama setiap waktu membicarakan banyak hal. Berpelukan di setiap kesempatan saking takutnya kehilangan.  Memegang tangannya erat seolah kamu akan kehilangannya esok hari. Semuanya tampak bahagia dan penuh toleransi. Kamu bisa memaafkan kealpaan sepele darinya. Kamu bisa tersenyum malu saat pasangan mencoba mengatakan hal manis tepat di telinga.

Semua bayang-bayang akan masa depan sudah terencana, bahkan saat kalian baru menjalani hubungan beberapa minggu. Rencana pernikahan, rencana anak, rencana hidup bersama sampai akhir hayat hingga rencana lainnya, terus kamu dan dia ucapkan hampir setiap hari. Penuh harapan, penuh impian. Semua tampak wajar, sebab cinta sedang menguasi kamu dan dia. Ditambah serial fairytale di televisi, menambah keyakinan kamu bahwa happily ever after benar adanya. Kamu masuk ke dalam harapan tinggi akan hubungan yang baru kamu bina.

Kamu merasa bahwa pasangan benar-benar menyanyangi kamu dan menjaga penuh komitmen di antara kalian. Kamu merasa percaya diri bahwa rasa sayang sudah cukup mempertahankan sebuah hubungan. Sayangnya, perkiraan kamu sangat salah.

Kita enggak pernah tahu apa yang terjadi dalam semenit ke depan, begitupun dengan hubungan kita. Hidup kamu enggak akan semulus film yang hanya berdurasi 2 jam saja, kan? Masih ada babak selanjutnya yang kadang enggak berjalan dengan semua rencana dan komitmen yang diucapkan dulu. Ya, semua impian hancur saat kamu atau dia enggak mempertahankan hubungan dan lebih memilih untuk sendiri—atau bahkan dengan orang lain. Saat rasa bosan dan masalah perlahan mulai timbul serta toleransi mulai menghilang, biasanya hal-hal sepele menjadi sebuah masalah besar. Karena menganggap hanya masalah sepele, kamu dan dia malas untuk membahas dan lebih memilih untuk memendam semuanya. Masalah yang dipendam itulah yang membuat kamu merasa bahwa pasangan sudah bukan orang yang terbaik untuk kamu dan mulai mencari orang lain yang lebih baru.

Jadi, saat kamu jatuh cinta dan menjalin sebuah hubungan baru, sebaiknya memang tidak membangun impian jangka panjang. Hal tersebut untuk meminimalisir kesakitan yang kamu rasakan saat berpisah suatu hari nanti. Tak ada yang mau dengan perpisahan memang, hanya saja berhati-hati memang sangat perlu. Karena kembali lagi, kita tak pernah tahu apa yang terjadi ke depannya. Seseorang bisa berubah—entah kamu atau dia.

Share the knowledge!