Jika Dia Pasangan Terbaik, Kenapa Kamu Harus Selalu Berkorban dan Mengalah?

Home Articles Jika Dia Pasangan Terbaik, Kenapa Kamu Harus Selalu Berkorban dan Mengalah?
Share the knowledge!

Siapa sih yang tidak mau punya hubungan seromantis drama Korea atau film-film romcom Hollywood? Di semua film itu, semua pengorbanan dan perhatian tokoh utama ke orang yang dia suka pada akhirnya berbuah manis, walaupun pada awalnya dia harus mengalah hingga hatinya miris dan berdarah-darah.

Makanya, kamu ingin pasanganmu seromantis, peduli, dan memberi perhatian yang besar kepadamu. Namun sayangnya, ada saja yang kurang. Entah dia terlalu cuek, terlalu sibuk, kurang romantis, dan lain sebagainya. Atau malah, justru kamu yang diperlakukan kurang baik olehnya.

Tetapi kamu lebih memilih untuk bertahan. Kalau kamu mundur, berarti kamu tidak benar-benar mencintai pasangan. Kamu harus memberikan pengorbananmu demi dirinya. Kamu harus mengalah agar si dia bisa memberikan apa yang kamu harapkan seperti para tokoh di film romantis itu.

Tahu tidak, sikapmu seperti itu sungguh tidak realistis dan sia-sia! Jauh di lubuk hatimu yang terdalam, kamu bertanya-tanya apakah pasanganmu adalah orang yang tepat untukmu. Pikiran rasionalmu sudah menjerit untuk meninggalkan pasangan, tetapi kamu lebih memilih mengikuti kebodohanmu dengan menghibur diri sendiri, “Kalau gue sudah berkorban, dia pasti sadar dan makin sayang sama gue.” Jika kamu seperti ini, berarti kamu harus mengubah mindset kamu dan sadar bahwa si dia memang bukan orang tepat untukmu melalui tanda-tanda ini.

1. Kamu Tidak Bisa Jadi Diri Sendiri di Depan Pasangan, Karena Pasangan Ingin Kamu Berubah

pexels-photo-30609
via Pexels

Sudah jadi tanda bahaya kalau kamu terpaksa mengubah dirimu di depan pasangan demi kebahagiaannya. Kamu menyembunyikan beberapa hal tentang dirimu sendiri karena takut membuat pasangan marah padamu. Padahal, pasangan yang terbaik buatmu adalah yang membuatmu bebas jadi diri sendiri di depannya. Kamu bukanlah robot yang bisa dia kendalikan sesuai keinginannya.

2. Kamu Merasa Pasangan Tidak Pernah Puas dengan Dirimu Saat Ini, Terlepas Dari Semua Usaha Kerasmu Untuk Membahagiakannya

pexels-photo-25759
via Pexels

Kamu sudah mengalah, melakukan apa saja untuk membuat dia senang. Dari mengubah penampilan dan kepribadianmu, mengubah apa yang kamu suka demi pasangan, rela mengantar-jemputnya kemana pun yang dia inginkan, rela berhenti berkumpul dengan teman, semuanya. Kamu rela, ikhlas, tulus melakukan semua pengorbanan tersebut untuknya. Padahal pikiran rasionalmu sudah tahu bahwa kalian memang tidak cocok untuk satu sama lain, tetapi egomu bersikeras bahwa dengan berkorban, kalian akan bahagia.

3. Kamu Sering Membela Pasangan Setiap Kali Teman atau Keluargamu Berkata Dia Tidak Baik Untukmu. Selalu Ada Saja Masalah Hubungan yang Kamu Sembunyikan dari Mereka

walk-1444592
via Pixabay

Kalau kamu masih kurang sadar juga, tanyakan teman dan keluargamu. Jika mereka kurang setuju dengan hubunganmu dengan pasangan karena mereka merasa kehilangan dirimu, berarti kamu harus mengakhiri hubungan. Pasanganmu sengaja mengekangmu untuk tidak berkumpul dengan mereka, tetapi kamu malah membela pasanganmu dengan berkata mereka tidak bisa memahami pasanganmu.

Karena itulah, kamu jadi belajar menyembunyikan masalah-masalah yang kamu alami dengan pasangan dari orang lain. Memang benar, masalah hubungan tidak perlu diumbar ke orang lain karena bersifat pribadi. Tetapi lain ceritanya kalau kamu menyembunyikan masalah karena takut mereka tidak menyukai pasanganmu.

4. Karena Kamu Rela Mengubah Diri Demi Pengorbanan, Pasanganmu Jadi Merasa Bebas Mengendalikanmu

pexels-photo-89517.jpeg
via Pexels

Tidak hanya itu, karena kamu sudah menyembunyikan masalahmu dari teman dan keluarga, pasangan jadi makin leluasa mengekangmu untuk tidak menemui mereka. Pasanganmu perlahan-lahan mengubah cara berpakaianmu, caramu merias wajah atau menata diri, kamu hanya diperbolehkan bertemu dengan orang-orang tertentu yang sudah dia setujui. Kamu tidak bisa pergi kemana-mana karena takut pasangan marah saat ketahuan olehnya.

5. Kamu Selalu Merasa Kesepian Karena Dia Tidak Pernah Mau Memahamimu

crossing-crossroad-businessman-fashion
via Pexels

Inilah yang membuatmu sering galau. Kamu kesepian, padahal pasangan ada di sampingmu. Kamu tidak pernah merasa dipahami dan kalian tidak pernah nyambung saat mengobrol. Tidak jarang pula kamu membayangkan apa saja yang ingin kamu lakukan saat putus dari pasangan. Kalau kamu sudah membayangkan hal itu, berarti hubunganmu sudah tidak layak dipertahankan lagi.

6. Selalu Kamu yang Berkorban, Berkompromi, dan Berusaha. Dia Hanya Diam Saja Menikmati Hasil Pengorbananmu

girl-865304
via Pixabay

Kompromi adalah kesepakatan atau jalan tengah yang dibuat bersama dan kamu dan pasangan sama-sama puas dengan kesepakatan tersebut. Kalau selama ini hanya kamu yang mengorbankan pilihan dan hanya pasangan yang puas, itu bukan kompromi namanya. Kalau pasangan hanya memikirkan diri sendiri dan tidak mau melakukan usaha yang sama buatmu, mengapa kamu masih bertahan dalam hubungan seburuk itu? Sampai kapan kamu mau jadi korban terus?

7. Kamu Jadi Pengasuh Pasangan. Dia Menggantungkan Dirinya Padamu Sampai Kamu Tidak Bisa Mengurus Diri Sendiri

budapest-1280521
via Pixabay

Kebahagiaan pasangan adalah tanggung jawabmu. Setiap hari kamu harus menanyai kabarnya dan kamu harus selalu ada untuknya di saat dia membutuhkanmu, tetapi dia tidak mau melakukan hal sama untukmu. Setiap kali kalian bertemu orang lain, kamulah yang harus membuat dirinya senang bersama mereka.

Kamu bukan pelayan pasangan. Tidak seorang pun termasuk pasangan boleh menggantungkan dirinya padamu. Menyadari bahwa kamu bersama orang yang salah memang sangat sulit dan membutuhkan keberanian. Namun, kamu akan menyelamatkan dirimu sendiri dari hubungan tidak sehat yang bisa membekas di dalam dirimu.

Share the knowledge!