Menyampaikan Keluhan Dengan Baik

Home Articles Menyampaikan Keluhan Dengan Baik
Share the knowledge!

“Kamu tuh ga ngerti perasaan aku!”, “Kamu tuh lebih pentingin teman kamu ketimbang aku!”, “Kamu tuh bisa gak sih gak ngomong kasar?!”, “Kamu tuh kayak anak kecil!”, “Kamu tuh egois!”, dan variasi ungkapan-ungkapan yang diawali “Kamu tuh” lainnya pasti sering terlontar dari bibir Anda ketika Anda dan pasangan sedang bertengkar. Terutama ketika kesabaran Anda sudah menembus titik kritis yang bisa Anda tahan.

Setelah ungkapan tersebut Anda ucapkan, ada rasa puas yang Anda dapatkan karena emosi negatif yang tadinya menggelayuti Anda berhasil disingkirkan. Apalagi jika memang pasangan Anda yang menyebabkan Anda merasa kesal. “Dia memang patut dipersalahkan”, bisik setan setelah Anda puas memaki-maki.

Namun sadarkah Anda, dengan cara pengungkapan seperti itu malah membuat emosi negatif tadi berpindah ke pasangan Anda? Sebab pada dasarnya, kondisi psikologis manusia tidak merasa nyaman dan merasa tersentak ketika mendengar orang lain menyalahkan dirinya, apalagi secara frontal. “Kamu tuh” adalah padanan dua kata yang paling efektif untuk menyulut dinamit kekesalan dalam diri seseorang.

Ada cara lain untuk mengungkapkan kekecewaan dan kekesalan Anda tanpa perlu membuat pasangan Anda menjadi ikut terbawa emosi.  Bahkan pasangan Anda justru malah jadi mencoba untuk memahami kondisi Anda. Dan pertengkaran Anda bisa dirundingkan dengan lebih sejuk, tenang, dewasa, dan penuh pengertian.

Caranya adalah dengan mengganti kata “Kamu tuh…” dengan kata “Aku merasa…ketika kamu…”. Contoh, ketimbang mengungkapkan “Kamu tuh lebih pentingin teman kamu ketimbang aku!”, ubah menjadi “Aku merasa terabaikan ketika kamu lebih banyak menghabiskan waktu bersama temanmu ketimbang dengan aku”. Contoh lain, ganti ungkapan “Kamu tuh bisa gak sih gak ngomong kasar?!” menjadi “Aku merasa tersakiti ketika kamu mengeluarkan kata-kata kasar”.

Sampaikan ungkapan itu dengan kalem, nada rendah dan tenang. Dengan begitu, Anda dengan sendirinya telah menyadari apa ketidakpuasan yang Anda rasakan, apa yang Anda mau dari pasangan, dan menyadarkan pasangan bahwa sikapnya telah membuat Anda tidak nyaman. Ketimbang hanya menyampaikan sisi negatifnya tanpa ada penjelasan apa yang Anda rasakan, pasangan Anda pasti akan kaget dan bingung. Dan insting dasarnya akan langsung memerintahkannya untuk menyerang balik Anda.

Sebab pesan yang dia terima bukanlah bahwa Anda sedang mengajak kerjasama mencari solusi melainkan mengajaknya bertengkar. Ingat, bagian paling penting dari konflik adalah mendapatkan solusi, bukan menentukan siapa yang lebih salah.

Ungkapan “Kamu tuh” hanya menuruti kemauan emosi semata. Sedangkan inti yang mau Anda keluhkan ada di ungkapan “Aku merasa…ketika kamu…”.

So, sekarang sudah bisa menyampaikan kekesalan dengan lebih elegan bukan?

Share the knowledge!