5 Penyebab Pria Stres dalam Hubungannya

Home Articles 5 Penyebab Pria Stres dalam Hubungannya
Share the knowledge!

Stres yang dialami pria bukan hanya karena putus cinta atau ditolak gebetan, tetapi juga bisa diakibatkan oleh pasangannya sendiri. Eh, kok bisa? Tentu saja, pria bisa merasa stress dalam menjalani hubungan asmara dengan kekasihnya. Kalau sudah merasa seperti ini, bukan nggak mungkin ia akan meninggalkan kekasihnya bukan? Sebab, buat apa menjalani hubungan yang membuat stress saja.

Sebelum hal ini terjadi pada pasangan kalian, sebaiknya ketahui beberapa faktor penyebab rasa stress pria, hingga putus cinta dapat dicegah dan pria merasa nyaman menjalani hubungan dengan kalian.

Pasangan Suka Mengungkit Masalah

031814-b-real-relationships-angry-couple-talking-argument-fighting-relationship-unhappy-communication

Berdasarkan hasil penelitian yang diterbitkan dalam jurnal Psychological Science, ketika wanita terus mengungkit kesalahan masa lalu setiap bertengkar, pria akan selalu merasa tertekan dan nggak bahagia. Sebaliknya, pria merasa lebih puas apabila pasangan wanitanya dapat mengatasi dan melupakan pertengkaran yang telah berlalu.

Jadi, apabila kamu dan pasangan harus menghadapi sebuah perdebatan atau bertengkar karena sebuah masalah, usahakan untuk nggak melebarkan topic ke kesalahan di masa lalu. Apalagi kalau mengangkat hal-hal lain yang nggak berkaitan dengan masalah kalian. Selain itu, usahakan untuk nggak menggunakan kalimat-kalimat seperti “Kamu selalu….” atau “Kamu nggak pernah…”.

Pasangan Suka Membesarkan Masalah Kecil

Tahukah kamu, ternyata pria jauh lebih rentan terhadap naik-turunnya suatu hubungan dibandingkan dengan wanita. Berdasarkan hasil penelitian dari Wake Forest University, hal ini disebabkan wanita lebih mudah mengekspresikan emosi dalam dirinya daripada pria. Kaum hawa mudah membagi keluh kesahnya dengan sahabta. Sedangkan kaum adam lebih suka memendam sendiri masalahnya. Jadi, kalau kamu mempersoalkan sebuah masalah yang dinilai sepele atau kecil, ia lebih memilih untuk mengabaikanmu.

Lagipula, bagi pria,  masalah kecil nggak sepatutnya dibesar-besarkan. Jika memang masalah itu penting, mereka mau mendiskusikannya bersamamu. Bila nggak, mereka nggak ingin kamu menjadi wanita yang ribet untuk menyelesaikannya.

Diberikan Ultimatum oleh Pasangan

Siapa yang senang diberikan ultimatum atau peringatan? Nggak ada, apalagi mendapat ultimatum dari pasangannya sendiri. Penelitian dari Baylor University Texas, Amerika, menemukan kalau cara orang memahami emosi pasangannya saat bertengkar dapat memengaruhi perasaan pasangan tersebut. Jadi, saat pria merasa kamu ingin menunjukkan dominasi (bersikap memusuhi, menyalahkan, mengkritik, dan mengontrol), dia akan menganggap hal tersebut sebagai sebuah ancaman—yang dapat memicu stress baginya. Ultimatum adalah salah satu contoh kalau kamu berusaha menguasai hubungan, dan akan membuat pria merasa nggak berdaya dan gusar.

Ketika sedang berdebat atau bertengkar, hindari menggunakan kalimat seperti “Seharusnya kamu…” atau “Awas kalau kamu….” Sebaiknya, jelaskan bagaimana tindakan atau kesalahannya memberi dampak pada perasaanmu. Ucapkan kalimat seperti, “Aku merasa kamu nggak perhatian sama aku saat…” atau kalimat yang membuatnya ingin memperbaiki kesalahannya, bukan karena paksaan.

Didiamkan Tanpa Alasan yang Jelas

Ketika pria mencueki kita, tentu akan ada rasa kesal dan uring-uringan bukan? Sebab kita nggak tahu mengapa dia mendadak menjadi pendiam. Nah, sama halnya dengan pria. Mereka pun nggak suka didiamkan wanita tanpa alasan yang jelas. Masih dari penelitian yang sama (oleh Baylor University), peneliti juga menemukan bahwa orang dapat merasa bingung dan kesal saat pasangan bersikap dingin dan menjauh. Didiamkan oleh pasangan akan membuatnya merasa diabaikan, dan memicu stress dalam pikirannya.

2212870-3139-rec

Kalau kamu butuh waktu untuk berpikir sendiri tanpa diganggunya, jelaskan keadaanmu padanya. Katakan padanya bahwa kamu butuh sendirian untuk berpikir jernih selama beberapa waktu, dan akan kembali menghubungi saat sudah merasa tenang. Dengan begitu, pasangan nggak akan uring-uringan dan mengerti keadaanmu.

Pasangan Bersikap Terlalu Pasif

Apakah kamu adalah wanita yang cuek? Atau mungkin kamu lebih suka dihubungi duluan oleh pasangan karena gengsi? Ini juga menjadi salah satu pemicu stres pria, loh. Penelitian yang dippublikasikan dalam jurnal Psychological Science mengungkapkan kalau hubungan asmara lebih mudah retak jika komitmen salah satu pasangan nggak sejalan dengan pasangan lainnya. Kalau kamu selalu mengandalkan pasangan untuk menghubungimu terlebih dahulu, atau menyuruhnya merencanakan semua kencan kalian, kamu akan dianggap nggak serius dalam menjalani hubungan ini.

Kelima faktor tersebut adalah sikap dari wanita, dari kalian sendiri. Jadi, bila hubungan ingin awet dan pasangan merasa lebih nyaman, hindari bersikap seperti yang disebutkan di atas, ya.

Share the knowledge!