Sudahkah kamu mencintai diri sendiri? Banyak orang merasa minder di hadapan gebetan atau pasangan padahal itu hanya dugaan dirinya sendiri. Si dia tidak pernah seusil itu untuk meneliti keburukan dirimu. Parahnya, kamu jadi melupakan kelebihanmu karena sedikit saja kekurangan dalam diri.
Merasa tidak PD dengan diri sendiri bisa diakibatkan oleh sugesti-sugesti verbal. Kamu mungkin tidak sadar mengatakan ‘Aku jelek’ saat tidak puas dengan salah satu bagian tubuh yang tidak bisa dianggap istimewa. Tanpa disadari kamu terbiasa bully atau menyerang diri sendiri.
Pembulian versi verbal berikut ini bisa jadi referensi yang bisa mengingatkanmu saat rasa mindermu muncul.
“Ah, Andai Saja Aku Seperti Dia”
Saat melihat sosok bertubuh sempurna, enak dipandang, menarik hingga mengalihkan perhatian kamu mungkin berkata ‘Ah, Andai Saja Aku Seperti Dia…’. Ungkapan ini mungkin disimpan dalam hati jika kamu sedang tidak bersama teman.
Jika bersama teman mungkin kamu mengungkapkannya dengan versi ‘joke miris’. Akui saja, bercanda atau serius, keduanya berasal dari ketidakpuasanmu terhadap diri sendiri kan?
Orang lain memandangmu baik saat kamu berlaku baik. Meski wajahmu biasa saja mereka jadi menganggapmu sesuai dengan apa yang kamu tampilkan. Kamu harus ingat bahwa tubuhmu memancarkan hatimu. Jangan bully diri sendiri dengan dugaan yang bahkan orang lain saja tidak merasakannya. Mengapa kamu sekejam itu?
“Kenapa sih Tubuhku Begini?”
Jika Tuhan menciptakan semua tubuh sama persis dengan versi istimewamu, apa yang menarik dari hidup? Bayangkan toko-toko kosmetik akan bangkrut, konsultan kecantikan akan gulung tikar. Parahnya, bagaimana membedakan yang mana pasanganmu dan pasangan orang lain saat segalanya sama sempurnanya?
Apakah kamu sebulliable itu hingga membully diri sendiri dengan kekuranganmu. Mari berpikir logis. Ada hal-hal yang tidak bisa dipuaskan melalui fisik. Apakah keyboard warna-warni lebih mahal dari hardisk? Tidak kan?
Kamu hanya perlu menonjolkan kelebihan dan mengcover kekurangan fisik dengannya.
“Kalau Aku Jadi Kamu, Aku Nggak Akan Sedih”
Kalimat ini sering kamu gunakan saat memberi saran kepada sahabatmu yang memiliki tampilan menarik. Jujur saja, pernah kan? Stop melakukan itu. Hargai dirimu dengan tidak merendahkannya di hadapan orang lain.
Itu membuatmu terlihat ‘layak’ dengan stigma yang kamu lekatkan sendiri pada tubuhmu. Orang lain jadi mudah menjadikannya bahan lelucon. Siapa yang memulai merendahkanmu? Ya. Kamu sendiri yang memulainya.
Tiga kalimat itu mungkin sudah akrab dengan pikiranmu tanpa disadari. Mulailah hancurkan ‘cermin sok tahu’ dalam dirimu itu sebelum kamu benar-benar tenggelam dalam bayang-bayang kesempurnaan orang lain.