Perceraian Arnold Schwarzenegger: Apa yang Bisa Dipelajari?

Sudah baca kasus perceraian Arnold Schwarzenegger kemarin? Gugatannya muncul setelah Arnold mengaku sebagai bapak biologis seorang anak dari stafnya sendiri. Shriver, mantan istrinya bilang kalau dia dan Schwarzenegger mengalami perbedaan yang tidak bisa lagi diperbaiki.

Tentu tidak ada yang tau apa yang sebenarnya terjadi di dalam rumah tangga Arnold. Begitu juga dengan Kelas Cinta. Namun selama belasan tahun Kelas Cinta berdiri, sudah ratusan kisah, curhat, dan juga konsultasi mengenai perceraian.

Salah satu penyebab terbesar dari perceraian yang Kelas Cinta temukan adalah banyaknya konflik yang tidak kunjung selesai di antara pasangan.

Namun apa yang Kelas Cinta temukan pun ternyata tidak meleset dari apa yang terjadi di Indonesia. Berdasarkan data dari Lokadata tahun 2020, 60,57% pasangan bercerai dikarenakan perselisihan dan pertengkaran terus menerus.

Sebenarnya, konflik adalah hal yang wajar. Di setiap jenis hubungan pasti ada konflik. Hubungan dengan orang tua dan anak, pasti ada konfliknya. Hubungan profesional pun juga pasti ada konfliknya. Apalagi rumah tangga.

Namun salah satu hal yang membuat konflik menjadi besar dan sulit diselesaikan adalah masalah komunikasi.

Misalkan, terjadi konflik antara A & B karena mereka memiliki keinginan yang berbeda. Si A mau ini, Si B mau itu. Gak ada yang mau mengalah.

Karena merasa kecewa tidak didengarkan, Si A jadi marah-marah. Si B yang kecapean setelah selesai bekerja pun semakin panas dadanya. Ia jadi ikut marah-marah. Berteriak hingga tenggorokannya hampir putus.

Padahal Si A punya pengalaman buruk dimarahin orangtuanya setiap kali mengutarakan keinginannya. Jadi setiap kali keinginannya ditolak, ia jadi marah dan gak bisa menggunakan kata-kata yang tepat untuk mengungkapkan perasaannya.

Namun cara Si A mengungkapkan perasaannya sangat mengganggu Si B yang juga lelah setelah stress bekerja di kantornya. Boro-boro Si B ingat kejadian yang pernah menimpa Si A dulu. Karena darahnya sudah mendidih jadinya dia jadi ikut marah.

Akhirnya konflik gak terselesaikan, mereka jadi malah diem-dieman sampai besok, sampai akhirnya konflik yang gak selesai ini ketumpuk dengan konflik lainnya.


Baca Artikel Lain:

Gak semua orang bisa untuk mengkomunikasikan perasaan dan keinginannya. Ini yang menjadi penyebab mengapa konflik jadi semakin memanas dan membesar.

Padahal komunikasi sangat bisa dipelajari.

Namun karena masalah komunikasinya dibiarkan bertahun-tahun, maka kekesalan bertambah dari satu konflik ke konflik lainnya. Hati jadi semakin panas mendidih. Keduanya saling menuding, berteriak, dan memilih untuk berlari keluar dari masalah dibanding menyelesaikannya.

Gak heran kan kalau banyak pasangan yang melihat perceraian sebagai satu-satunya jalan keluar?

Namun seperti yang tadi sudah disampaikan: komunikasi sangat bisa dipelajari.

Melalui SMART CONFLICT RESOLUTION (SCR), Coach Lex DePraxis akan mengajarkanmu bagaimana mengatasi masalah-masalah hubungan yang tampaknya mustahil diperbaiki. Semuanya tersedia dalam bentuk video streaming sehingga kamu bisa belajar kapan saja selama tersambung internet.

Di video-video lessons SCR, kamu akan belajar bagaimana:

Klik link di bawah untuk mengakses SCR:

SMART CONFLICT RESOLUTION

Apa kamu mau mengambil langkah perubahan untuk memperbaiki komunikasi dengan pasangan? Atau kamu memilih masa bodo dan membiarkan hubunganmu berakhir pada dokumen perceraian?

Choose wisely.