Melanjutkan artikel pertama, kita sudah membahas mengenai beberapa kesalahan yang dilakukan orang-orang saat baru jadian. Kesalahan itu dilakukan karena mereka terlalu larut dalam kasmaran sehingga nggak menggunakan akal dan logika dalam menjalani hubungan. Hanya mengikuti perasaan cinta yang mereka rasakan. Apa kamu salah satu dari orang-orang yang seperti itu?
kamu perlu emngimbangi perasaan cinta yang kamu rasakan dengan akal serta logika yang kamu punya. Kamu tetap butuh akal dan logika dalam menjalani hubungan agar nggak melakukan kesalahan-kesalahan konyol yang membuat asmara dapat berakhir.
Kita akan bongkar lagi beberapa kesalahan lainnya dalam artikel ini. Simak baik-baik.
Mengikuti Semua Kebiasaan Pasangan
Ketika menjadi sepasang kekasih, sadar atau nggak kita biasanya suka mengikuti kebiasaan pasangan. Kalau memang kebiasaan tersebut baik, sih, ya nggak apa-apa. Namun kalau kebiasaan buruk yang kamu ikuti, buat apa? Kalau alasannya hanya untuk membuatnya tambah cinta denganmu, sebaiknya jangan.
Kamu nggak perlu mengikuti kebiasaan pasangan agar dia semakin mencintaimu. Kamu nggak perlu menjadi sama persis seperti dirinya agar hubungan kalian jadi lebih lancar. Beberapa orang justru merasa risih ketika pasangannya berubah mengikuti kebiasaan dirinya. Mereka menganggap, kamu nggak punya jati diri atau nggak bangga dengan diri sendiri.
Sama halnya ketika pasangan memintamu untuk meninggalkan kebiasaan-kebiasaan yang ada pada dirimu, kemudian kamu harus berubah seperti apa yang ia mau. Kamu nggak menuruti permintaannya. Pasangan yang bijak dan dewasa nggak akan membuatmu menghilangkan jati dirimu yang sebenarnya. Ia nggak akan mengubahmu seperti yang ia mau. Kalau ia memaksa, sebaiknya tinggalkan saja dirinya.
Nggak Suka dengan Perubahan Pasangan
Perubahan selalu terjadi dalam kehidupan asmara. Misalnya, pasanganmu jadi nggak semanis nggak seperhatian lagi sseperti saat PDKT dulu. Semua itu wajar. Kalau kamu merasakan kekecewaan yang sangat, tandanya kamu berekspektasi lebih dengan pasanganmu dari PDKT kemarin. Seharusnya kamu sadar bahwa dia bersikap manis dan perhatian agar bisa mendapatkan hatimu.
Namun bukan berarti kamu menganggap semua yang ia lakukan itu palsu. Nggak semuanya. Jika pasanganmu benar mencintaimu, mungkin dia merasa sudah nggak perlu bersikap seperti saat PDKT lagi karena sudah jadian denganmu. Dia berpikir bahwa ini saatnya untuk saling pengenalan lebih dalam, dan memikirkan bagaimana hubungan kalian bisa berjalan langgeng.
Terlalu Banyak “Memberi”
Ketika baru jadian, banyak orang yang begitu antusias memberikan segala sesuatu yang ia punya untuk pasangannya dan untuk hubungannya. Ia akan memberikan apa pun—bahkan hidupnya—agar hubungan bisa berjalan dengan baik, serta pasangan semakin mencintainya.
Memang dalam asmara perlu adanya “memberi”. Namun, lebih baik hitungkan berapa banyak yang ingin kamu berikan dalam hubungan tersebut. Coba bayangkan jika kamu memberi sebanyak yang kamu punya, sedangkan pasangan hanya memberikan sedikit dari yang ia punya. Apakah kamu mendapatkan kisah cinta yang adil dan seimbang? Nope.
Jangan berlebihan dalam memberi sebab hal itu bukanlah sesuatu yang baik untuk dirimu sendiri dan hubunganmu. Ketika kamu memberikan seluruh hidupmu hanya untuk cinta, kamu akan lupa dengan hal lain dalam kehidupanmu. Kamu akan jadi terobsesi dengan pasangan. Dampaknya pun berubah menjadi negatif, nggak sesuai dengan keinginanmu.