Tentu kamu dan semua pria lainnya senang saat melihat pasangan kalian, wanita kalian, tersenyum dan tertawa bahagia. Namun terkadang, dunia nggak selalu diisi dengan senyuman. Ada saatnya ia bersedih hingga mengeluarkan tangisan. Entah ketika sedang menghadapi suatu masalah besar dalam hidupnya, sedang merasa tertekan, atau mungkin sedang bertengkar denganmu.
Ada beberapa kalimat yang sebaiknya nggak kamu katakan pada pasanganmu yang sedang menangis.
“Kamu nangis?”
Mungkin kamu ingin memastikan keadaan dirinya kalau ia benar menangis. Tetapi, pertanyaan ini sebenarnya nggak perlu kamu lontarkan padanya. Sebab, sudah jelas sekali ia menitikkan air mata dan menundukkan garis bibirnya. Ketika kamu memberikannya pertanyaan seperti itu, ia akan merasa malu, menjadi lebih lemah sehingga membuat tangisannya jadi lebih parah. Apalagi ketika kamu menanyakan pertanyaan tersebut dengan suara keras sampai orang lain mendengar.
“Berhenti menangis.”
Kamu tentu ingin membuatnya berhenti menangis, dan mungkin ia memiliki keinginan yang sama. Tetapi, bukan hal yang mudah baginya untuk berhenti menangis dan mengontrol kembali emosinya. Kata-katamu itu akan menjadi sebuah paksaan untuknya, dan tentu saja itu bukan mantra yang ampuh untuk membuatnya berhenti menangis.
“Itu bukanlah masalah besar.”
Setiap orang memiliki pandangan dan kekuatan yang berbeda. Pasanganmu dan kamu mungkin memiliki penilaian yang terhadap satu masalah. Mungkin bagimu, masalah yang ia hadapi sekarang bukanlah masalah besar. Tetapi, bisa saja itu terasa sangat berat bagi pasanganmu. Jangan melontarkan kata-kata ini secara dramatis dan berlebihan.
“Nangis nggak akan menyelesaikan masalah.”
Ya, bahkan wanita sendiri tahu bahwa menangis nggak akan menyelesaikan masalah. Tetapi, menangis dapat mengeluarkan emosi mereka yang tertahan sehingga menimbulkan perasaan lega.
“Konyol banget kamu.”
Ketika wanita menangis, janganlah menghakiminya dengan menyebutnya bodoh, konyol, atau hal buruk lainnya. Itu akan menyakitkan hatinya. Berusahalah untuk mengerti keadaannya dari sudut pandangnya.
“Aku ngerti kok perasaan kamu, aku juga pernah….”
Ya, ya mungkin kamu pernah berada di posisi yang hampir sama seperti yang sekarang ia alami ini. Tetapi, tahan mulutmu untuk berkisah tentang kejadian yang telah kamu alami. Saat wanita menangis, ini adalah momennya. Dia hanya butuh didengarkan atau pelukan, bukan mendengarkan ceritamu.