Hubungan platonik mungkin bisa disebut sebagai sebuah hubungan persahabatan antara dua jenis. Berawal dari kedekatan, kemiripan dalam pandangan hidup, kenyamanan dalam bercerita dan saling memberikan semangat, mereka yang masuk ke dalam hubungan ini tak pernah menyimpan harapan untuk melanjutklan hubungan lebih dari sekadar persahabatan. Perasaan yang dimiliki hanya sebatas hubungan persahabatan yang saling menghormati, tanpa embel-embel hubungan percintaan. Alasan seseorang masuk dalam cinta platonik beragam.
Biasanya mereka sadar bahwa nggak bisa dibawa lebih dari hubungan persahabatan, mulai dari pertentangan orang tua karena perbedaan agama dan suku atau mereka sadar bahwa saat ini sudah sama-sama memiliki pasangan. Makanya meskipun sama-sama nyaman dalam berkomunikasi, mereka lebih memilih menutupinya dengan kata persahabatan. Namun, pertanyaannya apakah persahabatan antara wanita dan pria bisa terjalin? Hm…, kalau begitu rasanya hubungan platonik hampir mirip dengan friendzone karena di dalam hubungan tersebut salah satunya ada yang memiliki perasaan.
Tak ada yang salah jika Anda menjalin hubungan platonik dengan seseorang. Yang menjadi salah jika Anda berharap lebih sedangkan dia tidak sehingga melakukan apa pun untuknya. Lebih salah lagi jika mengorbankan hubungan Anda atau mengganggu hubungan sahabat Anda. Kebanyakan orang memang nggak bisa meninggalkan “pasangannya” tersebut, apalagi jika dia sudah merasakan kenyamanan yang barangkali tak bisa diberikan pasangannya. Jika Anda tetap memaksa menjalin hubungan platonik maka ada aturan yang harus Anda tahu.
Boleh Dilakukan
- Sejak awal Anda sudah memutuskan untuk berada dalam hubungan platonik ini maka sebaiknya berikan batasan dengan si dia. Misalnya dengan tak memberikan hak pacar, seperti ciuman atau pelukan tanpa sebab, selalu mencari pasangan terlebih dahulu untuk cerita dibandingkan dia, atau selalu memprioritaskan pasangan kecuali hal-hal tertentu.
- Tegas jika Anda dan dia hanya sebatas sahabat karena akan ada saatnya Anda merasa bahwa dia lebih mengerti Anda dibandingkan pasangan. Mungkin ini yang akan membuat Anda tergoda dengannya. Maka dari itu, tegaskan dan yakinkan bahwa hubungan platoniklah yang paling terbaik untuk kalian.
- Salah satu keuntungan bagi wanita dalam menjalin hubungan platonik adalah Anda bisa mempelajari pribadi dari seorang pria yang nanti akan berguna saat Anda memiliki masalah dengan pasangan. Jadi, dengan begitu Anda akan berpikir dua kali jika ingin merusak hubungan yang sudah terjalin dengan “pasangan” platonik Anda.
- Ini yang paling penting dan mutlak yang harus Anda lakukan: Mengenalkan “pasangan” platonik Anda dengan orang terdekat, misalnya sahabat-sahabat Anda yang lain dan tentu saja pasangan Anda sendiri. Dengan begitu Anda bisa menghindari interaksi berdua, misalnya saat hang out dengannya. Selain itu juga untuk menghindari kecurigaan pasangan Anda.
Tak Boleh Dilakukan
- Bagusnya adalah jika Anda sama-sama memiliki pasangan sehingga tak bingung bagaimana hubungan Anda dengannya. Yang menjadi masalah adalah apabila kalian sama-sama single dan sadar bahwa kedekatan ini layaknya mereka yang menjalin hubungan—meskipun Anda tahu kalau kalau tak akan bisa menjalin hubungan lebih. Jika begitu sebaiknya tak pernah tanyakan masalah status kalian.
- Hindari tempat-tempat romantis. Jika ingin bertemu sebaiknya cari tempat ramai dan biasa sehingga tak memberikan kesan di hati Anda. Karena pergi ke suatu tempat romantis atau melakukan hal-hal romantis dengan “pasangan” Anda hanya akan membuat Anda terenyuh, senang, dan ketagihan. Kalau mau seperti itu, sebaiknya lakukan dengan pasangan.
- Selama ini Anda menganggap “pasangan” platonik lebih menyediakan waktunya untuk Anda dibandingkan dengan pasangan. Selama ini “pasangan” selalu mengerti Anda saat punya masalah, tak seperti si dia. Maka akan ada perbedaan yang membuat Anda membandingkan sahabat Anda dengan pasangan Anda sendiri. Jelas ini sangat dilarang dalam hubungan platonik—bahkan termasuk membandingkannya dengan teman biasa atau orang yang tak kamu kenal dekat.