Pelarian Setelah Putus? Yakin?

Biasanya perpisahan terjadi tiba-tiba meskipun ada banyak orang yang merasa bahwa renggangnya dalam hubungan menjadi tanda perpisahan semakin dekat. Namun, biar pun begitu tetap saja nggak semua orang bisa siap dengan perpisahan. Makanya nggak jarang orang kaget dan menolak diputusin karena belum siap, apalagi ketika rasa sayang masih saja ada. Karena pasangan (atau mungkin mantan pacar) nggak mau balikan lagi sama kita, ada perasaan sedih dan kosong di hati kita.

Biasanya, setiap bangun tidur ada pesan teks dari dia atau mungkin setiap malam sebelum tidur selalu ada dia yang telepon meski hanya 2 menit. Belum lagi biasanya dia yang selalu temani kita ke mana-mana. Perasaan sedih dan nggak rela mungkin saja dihadapi oleh mereka yang diputusin sama pacar. Dan nggak jarang karena belum siap sendiri, orang akhirnya mencari pelarian dengan niat hanya untuk mengisi kekosongan. Bagi mereka dengan mencari pelarian, maka dia nggak merasa ditinggal dan sendiri—pun bentuk bukti bahwa dia bisa punya pacar cepat setelah mantan ngemutusin. Namun, apa benar seperti itu? Apakah pelarian nggak membahayakan diri kita sendiri?

Coba kamu pikirkan sejenak, apakah benar hanya putus beberapa hari dari mantan kamu bisa langsung sayang sama orang lain? Biasanya orang yang pacaran lagi hanya untuk pelarian, belum langsung bisa sayang sama orang tersebut. Apalagi saat kamu belum move on kamu masih terbayang dengan mantan kamu, ingat kebiasaan dia, dan mulai membandingkan pacar baru dengan mantan kamu. Hal inilah yang membuat kamu bingung: apakah kamu sudah bisa sayang sama pacar baru atau dia hanya pelarian karena bayang-bayang mantan belum bisa hilang.

Belum lagi karena hanya ingin diperhatikan dan ngerasa nggak sendiri, kamu cari pelarian dan membuat kamu sadar bahwa kamu nggak bahagia dengan cara itu. Parahnya lagi kalau kamu sudah terlanjur jadian sama ornag yang nggak kamu suka dan baru sadar setelah beberapa minggu. Akan ada perasaan nggak enak untuk mutusin dia, perasaan takut jika hanya menyakiti dia, tapi kamu sadar bahwa kamu nggak bahagia dengan si dia. Ini yang nantinya membuat kamu dilema dan hanya buang-buang waktu pacaran sama orang yang nggak kamu sayang.

Bagusnya, kalau kamu lambat laun bisa sadar dna mencoba sayang sama dia. Bagaimana kalau tidak? Yang ada membuat kamu nggak bahagia dan nggak jarang cuek sama pacar dan akhirnya mulai nggak peduli sama dia. Apalagi hubungan yang diawali pelarian dan terpaksa (bahkan ingin pamer ke mantan pacar) hanya akan membuat kamu patah hati yang lebih dalam. Karena kemungkinan hubungan kamu nggak akan bertahan lama. Berharap untuk bisa bahagia sama pacar baru, eh kamu malah nelangsa dan akhirnya putus setelah jadian beberapa minggu. Makanya harus berpikir ribuan kali jika kamu belum move on untuk mencari pelarian.