Jauh di lubuk hati, pria merasa gagal dan tidak nyaman jika pasangan mereka lebih berhasil. Pada alam bawah sadar pria, mereka tidak ingin pasangannya lebih sukses, tapi hal ini tidak berlaku bagi wanita, menurut studi yang diterbitkan oleh American Psychological Association.
Para peneliti mempelajari 896 orang di lima percobaan, dan menemukan bawa pria merasa buruk, gagal, dan kehilangan harga diri ketika mereka berpikir pasangan mereka berkembang dalam situasi di mana mereka telah gagal. Pria lebih merasa gagal ketika pasangan mereka berhasil, daripada ketika pasangannya gagal, namun sebaliknya, harga diri wanita tidak terpengaruh oleh keberhasilan atau kegagalan pasangan mereka. Begitu menurut penelitian pada pasangan heteroseksual yang diterbitkan secara online dalam Journal of Personality APA and Social Psychology.
Sebanyak 32 pasangan dari University of Virginia diminta mengikuti tes memecahkan masalah dan uji intelijensia. Para peneliti memberitahu masing-masing peserta bahwa kekasih mereka masuk dalam 12% skor tertinggi atau terendah dari seluruh mahasiswa yang ada.
Ketika ditanya bagaimana perasaannya setelah mengetahui hal itu, mereka semua mengaku santai dan biasa saja. Setelah itu mereka diminta untuk mengisi tes ‘kepercayaan diri’ yang diatur sedemikian rupa untuk mengecek perasaan alam bawah sadar mereka.
Hasilnya, kepercayaan diri pria yang mengetahui bahwa pasangannya masuk dalam peringat atas ternyata lebih rendah dibanding pria yang mengetahui pasangannya masuk dalam daftar peringkat bawah. Uniknya, kepercayaan diri wanita tidak terpengaruh pada performa pasangannya.
Kate Ratliff yang memimpin studi ini menyatakan, “Cukup wajar jika pria merasa terancam jika kekasihnya lebih unggul dalam sesuatu yang mereka lakukan bersama. Tapi riset ini menemukan bukti bahwa pria otomatis mengartikan kesuksesan pasangan sebagai kegagalan dirinya sendiri, sekalipun sebenarnya mereka tidak benar-benar sedang bersaing.”
Para peneliti juga melihat bagaimana kepuasan hubungan mempengaruhi harga diri. Wanita dalam percobaan ini melaporkan merasa lebih baik tentang hubungan mereka ketika mereka berpikir tentang pasangan mereka berhasil, daripada saat pasangan mereka gagal. Pria akan merasa gagal dalam hubungan ketika melihat pasangannya jauh lebih sukses darinya, lebih berpendapatan besar dan mempunyai jabatan yang lebih tinggi.
Keminderan pria ini mungkin berkaitan dengan ketakutan dianggap tidak lagi kompeten oleh sang pasangan, sehingga beresiko ditinggalkan untuk pria yang lebih kompeten. Bisa juga berkaitan dengan obsesi pria yang merasa dirinya harus jadi yang terbaik dalam segala hal.
Ternyata pria memang bisa drama insecure juga, dan mereka cukup hebat bisa menutupinya dalam hati.