Ketika Sang Pacar Ingin Putus

Bayangkan suatu hari nanti, pasangan yang sangat Anda sayangi menelepon. Dengan sedikit basa-basi di awal percakapan, ia mengungkapkan keinginannya untuk menyudahi hubungan kalian. Mungkin Anda merasa hubungan yang Anda jalani sedang baik-baik saja, Anda pun menjadi syok. Sekujur tubuh Anda merasa sangat panas dan tenggorokan terasa tercekik. Anda berpikir, “Apa yang salah dengan saya?”

Sebenarnya, ada tanda-tanda untuk putus. Tapi mungkin Anda hanya tidak memperhatikannya atau dengan sengaja mengabaikannya. Namun, nasi telah menjadi bubur, pasangan Anda telah berniat memutuskan hubungan dengan Anda. Kemudian timbul perasaan tidak bisa menerima, bertanya-tanya mengapa hal ini terjadi, dan segudang manifestasi ketidakmauan Anda untuk menyudahi hubungan tersebut. Lalu apa yang sebaiknya Anda lakukan? Hanya satu hal yang dapat menjawab pertanyaan ini. Satu hal yang sebaiknya Anda lakukan, yaitu:

Menerima keputusannya!

Sulit? Berat? Merasa tidak mampu? Tidak rela? Tidak mau? Sabar, saya akan sampaikan kenapa Anda sebaiknya melakukan hal ini.

Pertama-tama, dengarkan saja terlebih dahulu apa yang disampaikan olehnya. Dia akan membicarakan keinginannya untuk putus, alasan untuk putus, mungkin dia akan menyalahkan Anda karena gagalnya Anda dalam menjaga hubungan, atau menyalahkan dirinya sendiri, dan alasan lainnya yang saya yakin Anda akan berpikir bahwa itu semua tidak masuk akal! Selanjutnya, dia mungkin akan menghibur Anda dengan mengatakan bahwa Anda dan dirinya memang ditakdirkan untuk bersatu, maka suatu saat Anda berdua akan bersama lagi.

Setelah mendengar semua itu, respon yang Anda berikan umumnya adalah terus bertanya hingga alasan perpisahan Anda dengannya masuk akal. Alasan apapun yang terucap dari bibirnya bagi Anda tidak akan pernah masuk akal. Sekali lagi, tidak akan pernah masuk akal karena di dalam diri Anda telah tertanam keputusan dari pasangan Anda. Ketika Anda memutuskan untuk membujuknya, memikirkan ulang untuk mengakhiri hubungan kalian, Anda hanya membuang-buang waktu dan energi saja.

Kenapa? Karena semua itu sia-sia. Mengapa sia-sia? Karena dia telah memikirkan dengan matang untuk melepaskan Anda. Dia ingin mengakhiri hubungan dan ingin berpisah dari Anda. Lalu untuk apa Anda memaksa orang yang belum pantas berada di sisi Anda?

Silakan Anda bertanya apapun kepadanya. Tapi akan lebih baik jika Anda mengatakan pada pasangan bahwa Anda menerima apapun keputusannya. Katakan kalau Anda menghargai keinginannya untuk menyudahi hubungan kalian. Berikan apresiasi untuk keberaniannya mengungkapkan hal tersebut dengan berkata bahwa Anda menghargai kejujurannya. Jangan lupa, ucapkan terima kasih Anda kepadanya atas semua kenangan indah yang sudah dia berikan.

Terdengar terlalu idealis? Tidak, kawan. Itulah adalah langkah terbaik yang dapat Anda lakukan saat ini. Setelah itu silakan Anda menangisi keputusannya, melampiaskan kesedihan yang Anda rasakan, mengenang hari indah bersamanya, mengurung diri di kamar seharian, silakan saja. Terserah Anda.

Namun, hal yang harus Anda ketahui adalah dapat menerima keputusannya dengan cara yang saya sampaikan tadi, Anda akan terlihat dewasa. Bayangkan ketika Anda memaksanya untuk mempertahankan hubungan kalian, dia akan melihat Anda sebagai sosok yang menyebalkan, egois, kekanakan, yang hanya akan membuatnya semakin yakin untuk berpisah dengan Anda.

Kawan, lakukan hal-hal yang terbaik untuk diri Anda sendiri. Ya, untuk diri Anda sendiri, bukan untuk orang lain. Karena tidak ada hal yang lebih penting di dunia ini daripada kebahagian diri Anda sendiri. Anda berhak untuk bahagia. Anda sangat berhak untuk mendapatnya.