Melihat pasangan stres tentu mengganggu hati kita. Sebab, rasa stres dalam dirinya dapat memengaruhi hubungan asmara kalian. Rasa stresnya dapat membuatnya jadi lebih sensitif, kemudian jadi mudah bertengkar denganmu. Kalau hubungan sudah diwarnai pertengkaran bukan nggak mungkin asmara yag telah kalian bangun dapat berakihr begitu saja.
Dikutip dari Cosmopolitan USA, berikut ini adalah 5 hal yang membuat pria merasa stres dengan hubungannya. Simak baik-baik, ya, ladies!
Didiamkan Tanpa Alasan
Kamu nggak suka ‘kan, kalau pasangan mendadak diam ketika sedang ada masalah denganmu atau dengan hal lain? Faktanya, mereka pun merasakan hal yang sama. Penelitian yang dilakukan oleh Baylor University, Texas, Amerika, menemukan bahwa orang bisa merasa bingung dan kesal saat pasangan mereka menjauh dan bersikap dingin. Mendiamkan pasangan dapat membuatnya merasa diabaikan, dan hal tersebut memicu rasa stres.
Kalau kamu mendiamkannya karena butuh waktu sendiri, lebih baik komunikasikan hal tersebut. Paling nggak, pasangan nggak merasa bahwa kamu mendiamkannya tanpa alasan yang jelas. Kamu perllu mengkomunikasikan hal ini.
Membesarkan Masalah Sepele
Sudah menjadi rahasia umum, wanita seringkali membesarkan masalah kecil atau sepele. Nah, kebiasaan wanita ini dapat membuat pria merasa stres.
Menurut penelitian dari Wake Forest University, pria jauh lebih rentan terhadap naik-turunnya suatu hubungan daripada wanita. Penyebabnya, wanita lebih mudah mengekspresikan emosi dalam dirinya, sedangkan pria lebih memilih menyimpan masalahnya sendirian. Jadi, saat kamu meributkan masalah sederhana, pria memilih untuk nggak mendengarkan.
Sering Mengungkit Masalah
Kebanyakan wanita suka melebarkan masalah yang ia hadapi bersama pasangannya. Bukannya fokus pada maslaah yang dihadapi saat ini, melainkan melebarkannya dengan mengungkit masalah yang lalu-lalu. Ditambah dengan kalimat seperti, “Kamu selalu saja….” atau “Kamu nggak pernah…”. Mendengar hal ini, dapat membuat pria merasa stres.
Berdasarkan penelitian yang dipublikasikan dalam jurnal Psychological Science, pria yang memiliki pasangan yang bisa mengatasi dan melupakan pertengkaran, merasa lebih puas dengan hubungannya. Sebaliknya, apabila pasangannya terus mengungkit kesalahan masa lalu saat bertengkar (meskipun masalah tesebut sudah selesai), dapat membuat pria nggak bahagia serta merasa tertekan.
Memberi Ultimatum
Masih dari penelitian yang dilakukan oleh Baylor University, Texas, Amerika, menemukan bahwa cara orang dalam memahami emosi pasangannya saat berdebat dapat memengaruhi perasaan pasangannya. Jadi, saat pria merasa kamu mencoba mendominasi hubungan (dengan memusuhi, mengkritik, menyalahkan, dan mengontrol), dia akan melihat hal itu sebagai ancaman. Ultimatum atau tuntutan terakhir dapat membuat pria gusar dan nggak berdaya. Hal ini akan memicu stres dalam dirinya.
Ketika kamu membuat pasangan merasa harus atau perlu melakukan sesuatu untukmu, hal itu dapat membuatnya merasa tertekan. Wajar mereka merasa stres di kemudian hari.
Terlalu Pasif
Selain terlalu bergantung, pria juga nggak tahan dengan wanita yang pasif. Iya, wanita yang nggak mau berinisitaif melakukan sesuatu duluan, wanita yang inginnya sang pria melakukan pergerakan duluan. Contoh sederhananya, nggak mau sms duluan, maunya sang pria yang sms duluan.
Penelitian terbaru yang dipublikasikan dalam Jurnal Psychological Science mengungkapkan, hubungan asmara lebih mudah hancur kalau komitmen salah satu pihak nggak sejalan dengan pihak lainnya. Kalau kamu nggak pernah menghubunginya duluan, atau bahkan nggak pernah mengajak kencan duluan, pria akan menganggap dirimu nggak serius menjalani hubungan.