Bukan hal yang asing lagi jika di masa kini, banyak orang yang mengikuti berbagai aplikasi kencan online. Ya, mengikuti kencan online adalah salah satu alternatif yang mudah untuk mencari pasangan idaman. Terlebih jika seseorang itu single dan cukup sibuk dalam dunia nyata. Karena nggak ada waktu untuk mencoba-coba kencan buta yang memakan waktu dan biaya, lebih baik mencari pasangan hidup lewat dunia maya.
Penelitian di Amerika yang dilakukan oleh J.T., Cacioppo dan timnya menemukan bahwa sebanyak 45% pasangan menikah mengaku saling bertemu lewat situs kencan online. Penelitian ini juga mengungkapkan bahwa tingkat kepuasaan pasangan menikah yang bertemu lewat dunia maya lebih tinggi daripada pasangan menikah yang bertemu di dunia nyata.
Mengapa bisa begitu? Menurut psikolog Pingkan C. B. Rumondor, S. Psi, M. Psi, beberapa website kencan online memiliki filter matchmaking yang dilengkapi dengan serentetan pertanyaan. Perlu kamu ketahui bahwa pertanyaan-pertanyaan tersebut nggak hanya asal dibuat, tetapi sudah diteliti sebelumnya hingga bermanfaat untuk memahami diri sendiri dan calon pasangan yang dicari.
Pingkan berkata, “Dengan adanya seleksi tersebut maka akan memudahkan proses mereka beradaptasi saat pacaran, menikah, dan menjalani kehidupan pernikahannya. Mereka semakin mudah menyelesaikan konflik atau mengungkapkan emosi setelah beradaptasi. Hal itulah yang membuat pernikahan jadi lebih puas.”
Pingkan yang juga merupakan Head Psychologist dari situs perjodohan Setipe mengatakan bahwa biasanya orang yang melakukan kencan online lalu menikah, sudah mencari banyak informasi mengenai pasangannya. Keduanya akan berusah saling menyesuaikan diri sehingga pernikahan jadi semakin harmonis.
Kalau begitu, pasangan yang bertemu di dunia nyata nggak bahagia dong? Bukan, bukan seperti itu. Baik pasangan yang bertemu di dunia nyata, maupun di dunia maya sama-sama bahagia. Hanya yang membedakan adalah tingkat kepuasannya.
Jika dilihat dari pasangan yang bertemu di dunia nyata, mereka yang memiliki tingkat kepuasan paling tinggi adalah pasangan yang berada dalam lingkungan sosial yang sama, seperti teman sepergaulan. Sedangkan mereka yang bertemu di tempat hiburan (seperti bar), memiliki kehidupan pernikahan yang sering bermasalah.
Psikolog yang juga mengajar di Universitas Bina Nusantara ini menuturkan, “Tanpa mendeskreditkan orang yang senang ke bar ya? Dari tempatnya, bar sebenarnya adalah tempat main, sedangkan pernikahan adalah sesuatu yang serius. Bila bertemu di tempat main, asumsinya adalah salah satu pihak masih ingin main-main, belum mau menjalani hubungan serius. Mungkin juga di tempat kerja karena ada kemungkinan masalah di kantor terbawa ke rumah.”
Kalau menemukan pasangan lewat kencan online lebih mudah dan memuaskan, mengapa masih ragu untuk mencoba?