Mungkin Anda dan pasangan saling mencintai satu sama lain, tapi sering kali cinta saja tidak cukup dalam membangun sebuah hubungan yang baik dan langgeng. Saya selalu mengatakan dalam setiap seminar atau sesi konsultasi pribadi, bahwa sebuah hubungan serius adalah pekerjaan 24 jam 7 hari seminggu. A full time job.
Kelalaian menjalankan tugas akan menghasilkan konflik demi konflik dan membahayakan hubungan yang telah Anda bangun selama ini. Masalahnya jadi bertambah parah apabila kedua belah pihak tidak tahu apa yang menyebabkan konflik tersebut dan malah saling menyalahkan. Berikut adalah 3 hal penting yang sering dilupakan oleh pasangan dalam hubungannya, yang perlu dilakukan untuk menjalin hubungan yang langgeng:
1. Berikan Ekspektasi yang Realistis
Ketika baru “jadian”, Anda dengan sukarela saling berkorban dan melakukan segala sesuatu demi kebahagiaan pasangan. Misalnya, antar-jemput ke kampus atau ke kantor setiap hari. Anda melakukan hal ini dengan senang hati tanpa diminta dan pasangan Anda pun bahagia. Tentu saja ini adalah hal yang baik, tapi masalahnya, Anda jadi memberikan ekspektasi dan rutinitas yang tidak realistis kepada kekasih Anda. Dia jadi berpikir bahwa Anda akan SELALU menjemputnya setiap hari! Ketika Anda tidak bisa melakukannya karena satu dan lain hal, maka dia akan mengeluh bahwa Anda berubah dan tidak pengertian lagi. Konflik pun terjadi.
Penting bagi Anda untuk memberikan ekspektasi yang realistis pada pasangan. Lakukan sesuatu yang memang bisa Anda lakukan dengan konsisten tanpa harus jadi beban nantinya. Antar-jemput setiap hari jelas bukan hal yang realistis, karena bisa membuat Anda jadi terbebani, capek, merasa terpaksa, dan tidak mau lagi melakukannya. Lakukan hal yang realistis, misalkan antar-jemput seminggu sekali saja. Bisakah Anda antar-jemput seminggu sekali dengan konsisten selama bertahun-tahun? Tentu bisa. Karena hal tersebut tidak menyita waktu Anda terlalu banyak. Berikan ekspektasi yang realistis untuk aspek lainnya dalam hubungan Anda, seperti seberapa sering ketemu, menemani shopping, atau durasi chatting/telpon.
2. Hubungan Membutuhkan Konsistensi
Sebuah hubungan membutuhkan konsistensi agar kedua pihak yang berada di dalamnya merasa aman, dan yang terpenting, merasa bahwa kekasihnya tetap mencintainya. Bila Anda antar-jemput setiap hari selama sebulan, lalu tiba-tiba tidak mau menjemput lagi maka pasangan Anda akan bertanya-tanya dan timbul kecurigaan serta keluhan. Jadi, setelah Anda memberikan ekspektasi yang realistis, maka Anda juga harus melakukannya dengan konsisten. Nonstop. Ini penting.
Logikanya begini, bila kekasih Anda terbiasa menerima 100 perhatian dari Anda maka dia tidak akan puas ketika hanya menerima 70 perhatian saja. Hal yang sama juga berlaku untuk Anda. Jelas Anda juga mengharapkan kekasih Anda untuk secara konsisten memberikan 100 perhatian pada Anda bukan? Makanya, bila Anda hanya mampu memberikan 100, jangan biasakan memaksa diri memberikan 150.
Inilah yang saya maksud bahwa hubungan butuh usaha dan kerja keras dari kedua belah pihak. Susah? Memang! Tidak ada yang bilang bahwa menjalin hubungan adalah hal yang mudah. Kalau Anda tidak mau susah, ya tidak usah berpacaran. Simple.
3. Maaf, Terima Kasih dan Aku Sayang Kamu
Jangan pelit mengucapkan 3 kata sederhana tapi sakti ini. Banyak pasangan yang sudah lama menjalin hubungan, menganggap pasangannya mengerti isi hatinya tanpa perlu diucapkan. Ketika terjadi konflik dan bertengkar Anda malas mengucapkan kata “maaf”, karena Anda gengsi mengakui bahwa Anda salah dan tahu bahwa besok atau lusa pasti baikan lagi. Hal ini akan bertumpuk dan meledak suatu hari nanti. Ketika hari itu datang, beribu “maaf” yang Anda ucapkan tidak akan ada gunanya lagi.
Lupa untuk bilang “terima kasih” ketika pasangannya menjemputnya, membawakan makanan, atau melakukan hal manis lainnya. Seolah-olah kebaikan hati pasangan adalah sebuah kewajiban yang tidak perlu dihargai. Ingat, bila Anda tidak menghargai kebaikan hati pasangan Anda, akan ada orang lain yang akan menghargainya. Jangan salahkan pasangan Anda bila dia berpaling dari Anda.
Kapan terakhir kali Anda mengucapkan, “aku sayang kamu” pada pasangan? Seberapa sering Anda mengucapkannya? Bila sering, maka saya acungkan jempol untuk Anda. Tapi bila Anda termasuk orang yang gengsi, maka jangan heran bila dia pergi ke orang lain yang mengucapkannya. Kekasih Anda membutuhkan pengakuan, dan pernyataan bahwa Anda mencintainya. Bila ada orang lain yang melakukannya lebih baik daripada Anda, apa gunanya Anda?
Perbuatan memang lebih penting dari perkataan, tapi perbuatan yang ditambah perkataan akan membuat dia menjadi orang paling bahagia sedunia. Ketika kekasih Anda bahagia, saya jamin Anda juga akan bahagia. Karena itu artinya Anda telah berhasil menjadi pasangan yang terbaik bagi kekasih Anda.
Salam revolusi cinta!