Cinta adalah sesuatu yang indah. Namun, cinta juga terlalu rumit untuk dimengerti sehingga kadang banyak orang yang mengartikannya salah. Ada yang merasa bahwa dia cinta pada seseorang, namun ternyata perasaan itu cepat sekali memudar. Ia hanya merasa suka atau kagum, atau nyaman bersamanya. Bukan cinta yang tulus pada pasangannya.
Bagaimana caranya kita tahu bahwa kita merasakan cinta yang salah dan bukan cinta sejati? Atau bukan merasakan cinta sejati? Ada tiga hal yang akan kamu rasakan saat mengalami cinta yang salah.
Kamu Menyukai Cara Pasanganmu Membuatmu Jatuh Cinta
Pasanganmu memberikan perasaan yang dapat membuatmu jatuh cinta. Namun, kebanyakan dari yang kamu rasakan saat ini adalah respon psikologis terhadap fisik pasangan dan kualitas psikologisnya (cara ia mencintai, bereaksi, berpikir, dan sebagainya.)
Harus kamu sadari, penampilan seseorang akan berubah dari waktu ke waktu. Tubuhnya akan berubah, wajahnya akan mengalami keriput, ia akan menjadi tua. Sama halnya dengan kepribadian seseorang.
Intinya, semua orang akan mengalami perubahan. Jika kamu memang bertemu dengan seseorang yang tepat, perubahan yang terjadi nggak akan membuatmu kaget. Tapi, jika kamu menjadikan penampilannya sebagai alasan jatuh cinta, perasaan tersebut akan hilang di kemudian hari.
Kamu dan Pasangan Menginginkan Hal yang Sama
Memiliki banyak kesamaan dengan pasangan tentu mengasyikkan, bukan? Kamu dapat berbagi cerita, saling melengkapi, dan merasa menjadi tim yang solid. Mungkin ia bermimpi ingin pergi travelling ke seluruh dunia, sama seperti yang kamu inginkan. Tetapi, memiliki kesamaan bukan menjadi jaminan hubunganmu akan berjalan langgeng.
Cinta bukan hanya tentang memiliki kesamaan hobi, makanan kesukaan, atau memiliki masa lalu yang sama. Tetapi, kamu dan pasangan harus memiliki nilai dan kepribadian yang sama. Bagaimana kamu bisa menyebut hubunganmu itu cinta jika hanya berlandaskan kesukaan yang sama?
Kamu Menjalin Asmara Karena Nggak Suka Sendirian
Semua orang takut dengan kesendirian. Nggak ada yang ingin jadi sendirian di dunia ini. Ketakutan ini menjadi alasanmu untuk mencari pasangan dan menjalin cinta denganya. Sebab kamu merasa lebih aman dan tenang saat bisa bersama seseorang yang kamu suka.
Namun, perlu kamu sadari bahwa kamu nggak merasakan cinta dengannya. Kamu merasa takut. Sedangkan bagaimana hubungan bisa bertahan jika yang satu mencinta, yang satu merasa takut sendirian? Selain membohongi pasangan, kamu membohongi dirimu sendiri. Nggak ada ikatan kuat yang dapat membuat hubungan ini berjalan.
Jujurlah pada dirimu sendiri, kamu akan tahu apakah yang sedang kamu jalani ini adalah sekadar “cinta” atau benar-benar cinta yang tulus.