Bagaimana keadaan hubunganmu saat ini? Baik? sekarang jujur, apakah hubungan yang sedang kamu jalani sekarang adalah yang kamu idam-idamkan sejak dulu? Apakah ia pasanganmu yang tepat? Apakah hubunganmu ini membawa kebahagiaan?
Banyak wanita yang masih terjebak dalam hubungan yang nggak membuat mereka bahagia. Tetapi, mereka mempercayai rasa positif “palsu” yang mengatakan, “Dialah orang yang tepat untukmu, bertahanlah”. Ladies, kalian tahu? Ada tanda-tanda yang dapat menunjukkan bawha hubungan yang sekarang kamu jalani bukanlah hubungan yang baik. Namun, apabila kamu masih bertahan dengannya, ada 3 rasa positif palsu terhadap asmaramu dengannya yang berkembang dalam dirimu. Apa saja?
Chemistry yang Baik
“Klik” sama pasangan tentu menyenangkan, namun perasaan tersebut bukanlah menjadi tanda bahwa kalian memang diciptakan untuk bersama atau hubungan yang akan kalian jalani nanti akan sukses.
Kenyataannya, chemistry adalah perasaan atas hubungan dan kesesuaian yang kamu miliki dengan seseorang. itu saja. Dan, percaya atau nggak, chemistry ini adalah skill yang dapat dipelajari. Kamu bisa memiliki chemistry dengan siapa saja jika sudah mengenalnya dalam waktu yang lama. Penyebab seseorang bisa nggak memiliki chemistry dengan orang lain karena buruknya kemampuan berkomunikasi mereka. Oleh karena itu, memiliki chemistry dengannya bukan berarti kamu akan memiliki chemistry romantis pula.
Having Great Sex With Him
Great sex is an amazing component to a great relationship. Yap, itu benar. Tetapi bukan menjadi syarat utama dalam membangun sebuah hubungan. Bisa saja kalian berdua sangat baik dalam bercinta, hanya itu. Seks juga kemampuan yang dapat dipelajari dan dilatih dari waktu ke waktu.
Hubungan seks yang baik tentu akan menyenangkan. Namun, bukan berarti memiliki seks yang hebat dengan pasangan menandakan kalian ditakdirkan untuk bersama.
Hubungan ini Sudah Berjalan dalam Waktu yang Lama
Ini yang paling umum dirasakan oleh banyak wanita. menjalani hubungan dalam waktu yang lama membuat wanita berpikir bahwa he’s the one, and we are the ideal couple. Lamanya waktu bukanlah faktor yang menentukan kesuksesan suatu hubungan.
Kalau benar hubungan yang bahagia itu dinilai berdasarkan oleh lamanya menjalin asmara, tentu para orang tua/nenek-kakek kita adalah pasangan yang sangat berbahagia. Namun, kita masih bisa melihat ada pasangan yang nggak mencintai satu sama lain, padahal mereka sudah hidup bersama dalam kurun waktu lama.
Dibutuhkan lebih dari chemistry, seks, atau waktu untuk membangun hubungan yang bahagia. Sebaiknya, jalani sebuah hubungan dengan kepercayaan dan komitmen sebagai pondasinya.
Rasa positif palsu di atas bukanlah hal buruk. Hanya saja, ketiga hal tersebut bukanlah tanda bahwa kamu berada dalam sebuah hubungan yang tepat dengan orang yang tepat.