Sebuah hubungan yang romantis dan manis di awal, bisa berubah menjadi nggak nyaman dan nggak sehat di pertengahan perjalanan. Pasangan jadi sering mengajakmu berdebat, perhatiannya mulai berkurang padamu, hingga sepertinya rasa cinta mulai memudar perlahan.
Bisa saja kalian jadi sering bertengkar karena kamu yang memulainya. Bisa jadi dia mulai cuek karena kamu sendiri yang membuatnya seperti itu. Tapi, kamu sama sekali nggak menyadarinya, bahkan melemparkan semua kesalahan pada pasangan saja. Jika kamu melakukan 4 hal di bawah ini, benar adanya bahwa kamulah sumber masalah dalam hubungan kalian.
Suka Menuntut Pasangan
Kamu bilang “menerima apa adanya pasanganmu”. Tetapi tingkah lakumu menunjukkan hal yang sebaliknya. Kamu menyuruh pasangan untuk selalu ada di setiap waktu. Kamu memaksanya mengubah penampilan dan kepribadiannya seperti yang kamu inginkan. Kamu menjadikannya sama seperti dirimu,seakan-akan kalian semakin kompak karena banyak kesamaan. Banyaknya tuntutan seperti itu membuat pasangan jenuh dan jengah. Nggak heran kalau dia akhirnya mengajakmu bertengar demi mendapatkan haknya untuk bisa menjadi dirinya sendiri lagi.
Terlalu Bergantung
Kam terlalu bergantung pada pasangan. Kamu selalu ingin bersama dirinya, memaksa dirinya untuk menemanimu ke mana pun kamu pergi, memintanya untuk melakukan beberapa pekerjaan untukmu, bahkan membuat pasangan memenuhi beberapa kebutuhan hidupmu. Kalau selalu seperti ini, pasangan nggak lagi merasa dirinya sebagai teman hidupmu. Mungkin dia sudah merasa menjadi asisten, pembantu, atau baby sitter? Ya, kamu terlalu bergantung pada dirinya. Sementara ia sendiri nggak bisa menjalani hidupnya dengan baik karena terlalu banyak mengurusi dirimu. Pasangan akan lelah dan ilfeel. Rasanya ingin putus saja
Terlalu Posesif
Awalnya, kamu memberikan perhatian lebih pada pasangan. Tentu saja ia sangat menyukainya. Namun, perlahan-lahan perhatianmu yang berlebihan tersebut mulai menunjukkan jati diri yang sebenarnya, bahwa kamu adalah orang yang posesif. Mulai dari perhatian berlebihan, kemudian kamu mengatur-atur hidupnya, melarang apa yang ingin ia lakukan jika itu nggak sesuai dengan perasaanmu, membatasi pergerakannya karena khawatir ia selingkuh, mengawasi gerak-geriknya agar ia nggak membangkang darimu. Apakah semua hal tersebut adalah bentuk perhatian? Jelas bukan. Yang kamu lakukan pada pasangan bukan memerhatikan atau melindunginya, melainkan mengekang dirinya. Pasangan yang mulai merasa terpenjara olehmu akan melawan sehingga pertengkaran pun muncul dalam hubungan.
Berselingkuh
Sumber masalah yang sudah dikenal semua orang. Bilangnya sih, setia. Tapi kamu justru berselingkuh di belakang pasangan. Setelah ketahuan, kamu nggak mau mengakui perbuatanmu. Justru kamu menganggap bahwa perselingkuhan ini disebabkan oleh orang ketiga. Kamu digoda sehingga ingin berselingkuh dengannya.
Sayangnya, pria yang mengaku setia seharusnya bsia menahan diri untuk nggak selingkuh dari pasangannya. Wanita pihak ketiga bisa saja nggak menggodamu, melainkan kamu yang tergoda dengan kehadirannya. Karena perselingkuhanmu ini, rusaklah rasa percaya dalam hubungan. Pasangan menjadi insecure denganmu, atau mungkin ia langsung meninggalkan hubungan asmara kalian.
Apa kamu adalah sumber masalah dalam hubunganmu? Coba renungkan beberapa tanda di atas sebelum main tuduh pada pasangan.