Pernikahan memang indah dalam bayangan masing-masing orang. Acara yang besar, atau seenggaknya ramai, mengenakan gaun dan setelan indah, mendapatkan banyak pujian dan selamat, serta sebagainya. Mengingat bayangan indah tersebut, nggak jarang banyak orang yang ingin menikah, tanpa memikirkan betapa besarnya beban yang akan dipanggul di kemudian hari. Apakah beban tersebut?
Jadi, apa yang harus kita lakukan agar pernikahan tetap berjalan harmonis dan langgeng sampai akhir hayat? Mudah saja, cukup dengan mempertahankan 5 kebiasaan sederhana berikut ini.
Membuatkan Pasangan Minuman Spesial Setiap Hari
Tentunya kamu tahu dong, minuman kesukaan pasangan? Jika ida suka dengan teh, pasti kamu juga sidah tahu racikan kesukaan dia dalam menikmati teh? Kalau sudah tahu, cobalah untuk selalu menghidangkan minuman .kesukaannya setiap hari. Atau, kamu bisa menghidangkan makanan favoritnya atau sesuatu yang baru dan spesial untuk dirinya selalu.
Memang ini kebiasaan sederhana, sangat sederhana. Tapi tunggu dulu. Dengan sikapmu seperti ini, pasangan akan merasa bahwa dirinya selalu diperhatikan olehmu. Dia merasa istimewa ketika kamu selalu menghindangkan makanan atau minuman favoritnya. Hubungan kalian akan semakin harmonis.
Mengobrol Tanpa Gangguan Televisi
Apakah semenjak menikah,, kamu dan pasangan memiliki banyak waktu untuk berbicara atau bercerita? Nggak ada? Kalau begitu, luangkan waktumu dengan pasangan untuk saling berbagi cerita. Tapi dengan satu syarat, televisinya harus dimatikan ya.
Mengapa? Adanya suara televisi di saat kamu dan pasangan sedang mengobrol dapat mengganggu konsentrasi kalian berdua. Pembicaraan jadi rentan teralihkan, dan jadi kurag berkualitas. Dengan menciptakan suasana yang sepi, komunikasi di antara kamu dan pasangan bisa berjalan secara baik. Jika ada masalah yang ingin diselesaikan, maka diskusi akan berjalan dengan cepat sekaligus tenang. Jika ingin bermanja-manjaan saja dengan pasangan, tentu saja suasana seperti ini nyaman. Kamu dan pasangan bisa jadi makin dekat dan makin harmonis saat berbicara tanpa ada gangguan dari elektronik-elektronik di sekitarmu.
Jalan Kaki Berdua
Selain diketahui sebagai olahraga yang paling sederhana untuk dilakukan, jalan kaki juga bisa mendekatkan dan menambah keharmonisan hubungan loh? Saat jalan kaki, kamu bisa saling bertukar cerita dengan pasangan, dan saling mendekatkan diri dengan sentuhan fisik sederhana. Selain itu secara nggak langsung, kamu jadi memiliki “kuasa penuh” atas waktu pasanganmu, dan juga sebaliknya.
Jadia, cobalah luangkan waktumu untuk berjalan kaki berduaan dengan pasangan. Nggak perlu berjalan kaki jauh-jauh, cukup seperti ke taman terdekat. Atau saat liburan, berjalan-jalanlah di area sekitar hotel kamu. Rasanya berbeda dengan kamu mengobrol di mobil dengan pasangan.
Memberikan Sentuhan Fisik
Sentuhan fisik dalam poin ini nggak selalu tentang seks, tetapi berupa sentuhan sederhana seperti genggaman tangan, rangkulan, usapan kepala, dan sebagainya. Sentuhan fisik sederhana seperti ini memberikan efek yang cukup besar pada hubunganmu. Sebab kegiatan ini dapat mengeluarkan hormon oksitosin atau sering disebut sebagai hormon cinta. Maka semakin banyak melakukan sentuhan fisik dengan pasangan, semakin tinggi pula kadar hormon oksitosin dalam tubuhmu.
Jadi sebisa mungkin, tetaplah bersentuhan fisik dengan pasanganmu, di luar dari kegiatan seks ya?
Buat Tujuan Hidup Bersama
Kamu dan pasangan tentunya memiliki peran masing-masing dalam kehidupan pernikahan kalian. Namun, jangan sampai membiarkan satu sama lain kewalahan mengerjakan bagiannya. Kamu dan pasangan harus saling membantu dalam membangun rumah tangga yang kokoh. Agar semakin harmonis dan langgeng, kamu dan pasangan perlu membuat tujuan hidup bersama. Bicarakan dengan pasangan seperti hal-hal yang ingin kamu raih bersama pasangan, dan minta ia untuk mengungkapkan hal itu juga. Kemudian, mulailah sama-sama berfokus untuk berusaha menggapai tujuan yang kalian sudah tetapkan.
Makanya sebelum menikah, penting sekali bagimu untuk mengetahui apakah kamu dan pasangan memiliki tujuan hidup yang sama, atau paling nggak searah? Karena jika sangat berbeda, tentu akan susah untuk berjalan bersama ketika sudah hidup bersama ke depannya.