Dalam hubungan, ada kalanya terjadi konflik. Kamu dan pasangan bertengkar dan melakukan kesalahan kepada satu sama lain. Ketika pasanganmu meminta maaf, sebagai pasangannya, kamu harus memaafkannya, bukan?
Memaafkan Tanpa Pamrih
Siapa bilang kamu harus memaafkan setiap kesalahan pasangan? Jika menurutmu memaafkan seseorang adalah sebuah keharusan setiap kali pasangan melakukan kesalahan padamu, hatimu akan ditumbuhi kebencian hingga hubunganmu hancur. Memaafkan dan mengikhlaskan adalah wajib, tetapi kamu juga harus meminta pasangan untuk memperbaiki dan menebus kesalahannya.
Memaafkan Hanya Untuk Pasangan
Memaafkan bukan hanya demi pasangan, tetapi demi dirimu juga. Maafkan dirimu sendiri karena membiarkan pasangan melakukan kesalahannya padamu. Dengan begitu, kamu tidak akan menyalahkan dirimu sendiri karena tidak mendengarkan firasatmu sejak awal.
Memaafkan = Orang Baik
Ada pepatah yang mengatakan, memaafkan adalah sikap seorang ksatria. Namun, memaafkan pasangan sama sekali tidak membuatmu menjadi orang yang lebih baik. Terlebih jika kamu masih mengontrol pasangan untuk melakukan apa yang kamu mau dengan mengungkit-ungkit kesalahan yang pernah dia perbuat.
Kamu Harus Memahami Kesalahan Pasangan Agar Bisa Memaafkan
Kenyataannya? Kamu tidak akan pernah tahu alasan sebenarnya pasangan melakukan kesalahan. Kamu juga tidak akan selalu paham dengan semua tindakan dan ucapan pasangan kepadamu. Memaafkan bukan berarti memahami mengapa pasangan melakukan kesalahannya, melainkan karena kamu tidak ingin hal itu terulang lagi sebelum move on dan belajar dari kesalahan tersebut.
Mengurangi Kebaikan Pasangan
Memaafkan bisa menjadi sangat sulit atau bahkan sangat mudah bagimu. Tidak ada yang tahu kecuali dirimu. Ketika berusaha memaafkan, kamu selalu teringat kesalahan-kesalahan pasangan yang membuatmu merasa enggan. Intinya, jangan mengurangi kebaikan pasangan dengan kesalahannya. Setelah kamu menurunkan ego dan mengikhlaskan apa yang sudah terjadi, karena layaknya manusia biasa, pasangan tidak selamanya melakukan hal buruk. Tetapi dia tidak selamanya bisa melakukan hal baik juga.
Memaafkan = Mempertahankan Hubungan
Jika kamu mau memaafkan pasangan dan mengizinkannya kembali menjadi pasanganmu, silakan. Tetapi, kamu tetap boleh memaafkannya sebelum mengakhiri hubungan. Dengan begitu, kamu bisa move on tanpa menyimpan dendam. Kamu pun lega karena akhirnya pasangan yang selama ini selalu menyakitimu kini tidak lagi memiliki tempat di hatimu.