Jika artikel sebelumnya membahas tentang alasan medis, kali ini pembahasan lebih difokuskan pada aspek sosial. Pastikan kamu sudah membaca artikel pertama sebelum membaca artikel ini.
Hidup Berpasangan Baik untuk Aktivitas Sosialmu
Meski kamu bukan tipe yang rajin menyapa lingkungan, kamu yang sudah memiliki pasangan sudah bisa mendapatkan hal positif dalam hal aktivitas sosial. Kamu terbiasa bekerjasama dengan pasangan, berbeda dengan mereka yang single.
Dua kepala tentu membawa lebih banyak pandangan dan konflik. Dari konflik kamu dan dia jadi belajar menemukan penyelesaian yang solutif. Hubunganmu dengan si dia seperti kelas mini kehidupan. Wajar jika pasangan yang harmonis tidak mengalami kesulitan untuk bergaul dengan lingkungan sekitarnya.
Hidup Berpasangan Membuatmu Lebih Peka
Ada ungkapan single membuatmu semakin egois. Orang single cenderung memikirkan diri sendiri karena mereka terbiasa dengan kesenangan pribadi. Terbiasa menghadapi hal-hal yang berkaitan dengan kehidupannya meski memang tidak semua orang single seperti itu.
Hasil penelitian dari Bureau of Labour Statistic Amerika menyatakan bahwa mereka yang memiliki pasangan lebih banyak terlibat dalam aksi volunteer dibanding mereka yang berstatus single. Volunteer rate dari couple menikah sebanyak 29,9% dan mereka yang belum menikah sebesar 19,9%.
Terbiasa mengatasi masalah dan peduli dengan pasangan membuat kamu mudah peka dengan isu-isu sosial atau lingkungan di sekitarmu. Jika kamu tipikal antisosial, memiliki pasangan bisa jadi pilihan tepat untuk membiasakan diri mengubah diri menjadi lebih membaur dengan lingkungan sosial kan?
Pernikahan Menurunkan Potensi Kecanduan Alkohol
Tim peneliti dari University of Missouri dan Arizona State University menemukan bahwa pernikahan bisa mencegah kebiasaan buruk kecanduan alkohol. Hidup berdua membuat satu sama lain saling mengingatkan dan lebih termotivasi untuk hidup lebih baik.
Pernikahan membawa seseorang memainkan peranan tertentu dalam rumah tangganya. Kamu yang saat ini kecanduan minum saat masih single jadi berusaha untuk menguranginya meskipun perlahan-lahan. Ada rasa tanggungjawab dan keinginan menjadi sosok yang baik di mata pasangan.
Rasa tanggungjawab dan keinginan untuk hidup bahagia selama mungkin bersama pasangan juga menyebabkan pernikahan seperti alat kontrol kepribadian bagi kamu dan si dia.
Anggap saja mengetahui alasan-alasan ini sebagai ajang challenge kepribadian untuk kamu yang masih terjebak di zona nyaman kehidupan single.