Ketika sudah memiliki pasangan, nggak lengkap rasanya bila orang tua belum mengetahui hubungan kita dengan kekasih. Tetapi, bagi sebagian orang, mengatakan mereka memiliki pasangan, atau membawa dan mengenalkan pasangan pada orang tua mereka merupakan hal yang nggak gampang. Bahkan menakutkan. Karena orang tua bisa saja nggak setuju atau malah memaksa kita putus dengan kekasih hari itu juga. Karena itu, banyak pasangan yang akhirnya menjalani asmara secara backstreet.
Tentunya kita penasaran mengapa orang tua suah memberikan restu dan mengizinkan kita berpacaran. Sebenarnya, mereka punya kekhawatiran tersendiri yang harus kalian ketahui.
Waktu dan Usia
Kebanyakan orang tua berpikir kalau anaknya belum cukup umur untuk melakukan percintaan. Mereka menganggap sebaiknya sang anak menekuni pendidikan dan membangun karier terlebih dahulu sebelum akhirnya memulai asmara dengan seseorang. Apabila sang anak berpacaran sebelum waktu yang tepat, mereka akan merasa khawatir, bahkan marah.
Belum Ada Kepercayaan pada Anak
Orang tua belum percaya anaknya bisa menjalani kehidupan percintaan. Dalam pandangan mereka, sang anak masih belum siap untuk mencintai, atau mengurus asmara dengan orang lain. Kekhawatiran mereka akan menjadi lebih besar apabila sang anak mengalami patah hati setelah berpacaran dan menjadi terpuruk. Itulah mengapa orang tua belum bisa memberi izin pada anak untuk berpacaran.
Memiliki Kriteria Tersendiri
Orang tua ingin anaknya memiliki pasangan yang dapat membuatnya bahagia. Oleh sebab itu, mereka punya kriteria sendiri untuk menentukan pasangan bagi anaknya. Entah kriteria berupa sifat yang diharapkan, atau asal suku tertentu. Jika sang anak menyukai seseorang, namun nggak cocok dengan kriteria yang ada, orang tua nggak akan memberi “lampu hijau” pada hubungan mereka.
Kualitas Pasangan
Setelah memiliki syarat dan ketentuan terhadap pasangan anaknya, mereka juga ingin tahu kualitas seseorang yang mau menjadi kekasih anak mereka. Bibit-bebet-bobot sang pasangan pun diperhatikan, apakah dia berpendidikan tinggi? Apakah dia sudah bekerja? Bagaimana sikap dan sifat aslinya? Kebiasaan apa yang ia miliki? Dan banyak lagi lainnya. Jika pasangan anak nya kurang “berkualitas” menurut mata mereka, izin pun akan susah didapatkan oleh sang anak.
Kita mungkin berpikir bahwa orang tua nggak mengerti bagaimana perasaan kekasih padamu, bagaimana kekasih sudah cukup membahagiakanmu, tanpa memandang kualitas dan kriteria yang ada. Tetapi itulah yang orang tua lakukan, semata-mata untuk kebahagiaan anaknya.
Bagaimana kalau orangtua pasangan sudah menyetujui hubungan kalian, tapi pasangan belum juga menikahi Anda? Padahal secara mental dan keuangan, kalian sudah terbukti matang dan mapan.
Daripada menunggu terlalu lama, sekarang saatnya Anda yang bergerak duluan untuk membahas soal masa depan hubungan. Tapi Anda jadi terlihat kebelet nikah dong? Tidak kalau Anda memakai cara yang tertulis di ebook Buat Dia Melamar Kamu, dijamin Anda tidak akan terlihat ngebet dan justru pasangan yang cepat-cepat ingin menikahi Anda.
Ebook-nya bisa Anda dapatkan lewat LINK di bawah ini:
Habis dibaca, jangan lupa dipraktikkan ya!