Ladies, dalam hubunganmu dengan pasangan, pasti kamu tidak jarang menemukan hal-hal menjengkelkan yang dilakukan pasangan. Kamu ingin sekali protes atau menyampaikan kejengkelanmu itu, tetapi mungkin kamu menahannya karena takut disebut cerewet, baper, dan lain sebagainya. Begitu pun ketika pasangan mulai mengeluhkan sesuatu padamu tentang hubungan kalian, kamu pasti ingin menghadapi keluhannya dengan dewasa, bukan? Di sinilah kalian butuh berargumen sehat.
Jangan Langsung Berargumen Pada Saat Itu Juga
Misalnya, saat kencan, pasangan kurang fokus mendengarkanmu berbicara dan kamu pun kesal. Ketika pasangan melakukan sesuatu yang membuatmu kesal, wajar sekali kalau kamu ingin menegurnya pada saat itu juga. Namun, tahan dulu kekesalanmu. Tunggu dulu beberapa jam sampai kemarahanmu mereda hingga menjadi sedikit lebih tenang. Setelah itu, barulah kamu menyampaikan argumenmu tanpa dikuasai emosi.
Jangan Biarkan Masalah Menumpuk
Meskipun kamu boleh menyimpan kekesalanmu dulu sebelum dibicarakan dengan pasangan, jangan disimpan terlalu lama. Carilah waktu yang tepat untuk berargumen. Malah, terkadang waktu yang tepat adalah di saat dia sama sekali tidak sadar kamu sedang menyimpan masalah dengannya. Jangan takut membuat pasangan menjadi tidak enak hati, semua masalah yang harus dibicarakan pasti akan menciptakan perasaan tidak enak. Justru keadaan akan lebih parah kalau terus disimpan lebih lama dalam hati.
Berpikir Sebelum Berbicara
Banyak wanita yang langsung menyerocos tanpa memikirkan apa yang dia katakan saat sedang marah. Ketika sedang marah, pasti kata-kata yang keluar dari mulut akan menyakiti pasangan. Oleh karena itu, pertimbangkan dulu semua poin-poin argumen yang ingin kamu katakan. Cobalah melihat permasalahan dari banyak sisi. Dari sini, kamu bisa mulai evaluasi diri terlebih dulu, dan setelah kamu mempertimbangkan permasalahan dari banyak sisi, argumenmu akan semakin kuat.
Berdiskusi dengan Dewasa
Ibarat kamu sedang melakukan rapat di kantor, diskusikan dan tunjukkan poin-poin kekesalanmu pada pasangan dengan sejelas-jelasnya. Ketika pasangan sudah menyadari kesalahannya, dia akan meminta maaf, menjelaskan opininya, dan memberitahu cara dia untuk memperbaiki kesalahannya. Jika dia sudah selesai dan kamu puas dengan responsnya, kalian sudah bisa saling memaafkan. Berdiskusi adalah hal yang cukup sulit untuk dilakukan, terlebih jika pasangan sulit mengakui kesalahannya. Namun, tetaplah tenang dan jangan biarkan dirimu dikuasai emosi.
Dengarkan Pasangan
Ketika pasangan membuatmu kesal, kamu pasti berpikir dia melakukannya dengan sengaja atau tidak peduli padamu. Namun, bisa saja dia tidak bermaksud melakukannya atau dia punya alasan lain yang belum kamu ketahui. Setelah menyampaikan argumenmu dan pasangan ingin menyatakan opininya, dengarkanlah dia. Dari situ, kamu akan tahu mengapa dia melakukan kesalahan dan malah, kamu juga bisa menemukan letak kesalahanmu yang sempat luput dari mata.