Aku untuk kamu, kamu untuk aku. Namun semua, apa mungkin iman kita yang berbeda. Tuhan memang satu, kita yang tak sama. Haruskah aku lantas pergi, meski cinta takkan bisa pergi..
Sebenernya kamu sudah memprediksi hal ini sejak awal kalian berkomitmen untuk pacaran. Tapi karena sedang terserang euforia cinta, kamu dan dia mengabaikan resiko hubungan kalian. Nggak perlu menyesali keputusanmu dan menyalahkan masa lalu karena semua sudah terjadi. Ingat, nggak ada yang benar dan salah, yang ada hanyalah konsekuensi. Inilah konsekuensi yang harus kamu hadapi.
Masalah ini emang nggak bisa dianggap sepele, tapi bukan berarti nggak bisa diselesaikan. Coba deh kamu ambil kertas HVS polos, bagi menjadi 4 bagian. Setelah itu kamu tulis judul per kolomnya masing-masing: 1) kolom pertama kedua diisi positif negatifnya kamu PINDAH AGAMA, 2) kolom ketiga keempat diisi positif negatifnya kamu NGGAK PINDAH AGAMA.
Sudah mulai terlihat mana kolom yang menurutmu paling berat bobotnya? Eits, tunggu dulu. Jangan cuma kamu yang melakukan ini, mintalah secara baik-baik pada pasanganmu untuk melakukan hal ini juga. Baru setelah itu dicocokkan mana yang akan kalian pilih. Ingat, kalian sudah dewasa, jangan dahulukan egoisme masing-masing. Semua pilihan pasti ada konsekuensi, maka pilihlah opsi yang sudah disepakati berdua. BERDUA. Jangan ada pemaksaan ya. Segala sesuatu yang dipaksakan justru bisa menimbulkan kerusakan yang semakin parah.
Sebagai catatan yang bisa dijadikan pertimbangan, sesungguhnya agama adalah pemersatu, bukan pemisah. Agama membuat kita bahagia, bukan membuat kita menangis. Agama mengajarkan cinta kasih, bukan untuk saling menyakiti. Lalu mengapa kita masih menyalahkan agama? Masihkah agama menjadi pemisah?
Sedikit (banyak) ribet memang ya? Tapi kan kamu sendiri yang pilih jalanmu. Simpelnya adalah, kalau nggak mau ribet, ya, jangan pacaran beda agama. Jernihkan otak, seimbangkan logika dan perasaan. Dinginkan pikiran, saatnya kalian mengambil keputusan, atau bom waktu akan meledak dalam hitungan 5… 4… 3… 2… It’s all yours, both of you. Keep up your happinest!
Kamu sudah mengerti ‘kan? Nah, yuk lanjut baca artikel pencerahan ini: Apakah Nikah Beda Agama Adalah Masalah Besar?