Menikah adalah hal sakral yang sangat diinginkan oleh kebanyakan orang. Semua pasangan memperjuangkan hubungan mereka agar sukses sampai tahap pernikahan. Pernikahan bukanlah sesuatu yang harus diburu-buru, seperti yang sudah dibahas dalam artikel ini. Tetapi, untuk kamu yang menginginkan pernikahan atau akan menikah, sudahkah kalian mengetahui konsekuensi yang akan kalian hadapi?
Pernikahan Bukan 50/50, Tetapi 100%
Pernikahan bukan berarti pasangan harus berbagi 50/50. Jika kamu ingin menikah, sadarilah bahwa kamu harus memberi 100% kepada pasangan dan sebaliknya. Pasangan yang melakukan 50/50 akan mudah terjebak dalam saling menyalahkan dalam pernikahan. Jangan menuntut pasangan melakukan apa yang kamu inginkan dan jangan menyalahkan pasangan karena tidak bekerja sama denganmu. Sebaiknya, berikan usahamu yang semaksimal mungkin dalam pernikahan tanpa meminta kembali.
Kesulitan Hidup
Jika kamu ingin menikah, kamu dan pasangan harus siap menghadapi kesulitan hidup bersama-sama. Akan ada masa di mana pasangan sakit dan kamu harus siap mendampinginya. Duka dan musibah harus kalian tanggung bersama-sama. Semua hal tersebut akan membuat kamu dan pasangan semakin dekat atau malah menjauh. Kamu dan pasangan menghadapi semua itu dengan cara berbeda, namun yang terpenting, lakukan yang terbaik agar komunikasi dan fondasi hubungan kalian tetap kuat.
Rasa Cinta Terhadap Pasangan
Ada yang bilang pernikahan tidak sama seperti pada masa pacaran yang semuanya serba romantis. Menurut seorang konselor pernikahan dan penulis buku Gary Chapman, dalam bukunya yang berjudul The Five Love Languages, dia menyebutkan bahwa ada 5 cara sederhana menunjukkan rasa cinta secara emosional, yaitu waktu berkualitas, kata-kata sayang, menerima hadiah, sentuhan fisik, dan mendampingi pasangan. Setiap orang melakukan kelima cara itu kepada pasangannya dengan caranya masing-masing. Oleh karena itu, kenali dulu cara pasangan mengekspresikan rasa cintanya kepadamu sebelum kalian memutuskan untuk menikah.
Pernikahan Tidak Selalu Membahagiakan
Berbeda dengan masa pacaran yang serba romantis, ketika kamu sudah menikah dengan pasangan, kamu akan benar-benar mengenal pasangan secara lebih manusiawi dalam kehidupan sehari-hari. Kamu akan mengenal sisi lain pasangan yang tidak pernah kelihatan saat masih pacaran. Ketika kamu sedang lelah, sisi lain pasangan inilah yang akan menjengkelkanmu. Jadi, kalau kamu masih ingin menikah, selalu upayakan untuk membuat pasangan merasa dihargai dan dicintai, terlepas dari sisi memalukan dirinya yang akan kamu lihat nanti.
Setelah kamu mengetahui empat hal yang akan kamu hadapi jika kamu ingin menikah, saatnya kamu mengetahui caranya menghadapi dan mengatasinya.
Selalu Tertawa dan Tersenyum
Memiliki selera humor dan rajin tersenyum kepada pasangan dapat meningkatkan kualitas pernikahanmu. Ketika kamu dan pasangan bisa saling tertawa, momen-momen baik akan terasa lebih ajaib, dan masa-masa sulit akan terasa lebih ringan untuk dilalui.
Selalu Beri Ruang Untuk Pasangan
Banyak orang yang kehilangan jati dirinya setelah menikah cukup lama. Untuk mencegah ini terjadi, selalu jaga hobi dan minat yang kamu dan pasangan miliki. Meskipun sudah menikah, bukan berarti kamu harus berhenti bekerja, tidak boleh bertemu teman-teman, dan mengurungkan niat untuk mencari hobi baru. Waktu sendiri dan bersama teman-teman sangat diperlukan agar pernikahan tetap awet dan bahagia.
Pernikahan tidaklah mudah, dan terkadang akan sangat sulit untuk dihadapi. Namun, bukan berarti pernikahan tidak bisa memberi kebahagiaan yang tak terkira.