Memulihkan kepercayaan bukanlah hal yang mudah, kamu dan pasangan harus bekerja keras untuk melakukannya. Mencegah jauh lebih baik daripada mengobati, sebelum kejadian kamu harus berhati-hati karena kadang sekadar “maaf” pun tak cukup.
Maaf saja tidak cukup untuk memperbaiki keadaan. Hal tersebut tidak bisa menyembuhkan hati yang telah luka. Maaf tidak mampu membetulkan hubungan yang telah lecek. Padahal kamu masih sayang dan masih ingin bersamanya lebih lama lagi.
Kepercayaan yang disalah-gunakan ibarat piring porselen yang dibanting ke lantai. Tapi … orang-orang Jepang telah lama menggunakan emas untuk merekatkan kembali piring kesayangan yang telah hancur. Bahkan hasil tambalan itu diapresiasi sebagai sebuah karya seni. Sama seperti itu, kamu tidak perlu risau karena ada beberapa situasi dimana kepercayaan masih dapat dipulihkan kembali.
Bila kamu ingin memulihkan kembali kepercayaan kekasih terhadapmu, ini yang bisa kamu lakukan :
Jangan Menyangkal Kesalahanmu
Bersikap denial tidak akan membawamu ke manapun. Kalau kamu bersalah, akuilah kesalahan itu. Tidak ada gunanya membuat beragam alasan pembenaran diri dan bersikap defensif. Semua hanya akan membuatmu berjalan di tempat saja, padahal kamu ingin memperbaiki keadaan.
Alasan orang bersikp denial adalah karena takut kesalahan tersebut akan diungkit-ungkit kembali. Maka dari itu orang yang kamu “khianati” ini juga harus bisa menerima kesalahan yang sedang kamu akui tersebut.
Katakan Kenapa Kamu Melakukannya
Jelaskan baik-baik sampai dia paham kenapa kamu melakukan hal yang menodai kepercayaannya. Kadang semua hanya salah paham, tapi bila memang demikian, berilah dia alasan kenapa kamu melakukan hal tersebut. Katakan juga apa yang kamu inginkan darinya.
Di sisi lain, pasangan kamu juga harus bisa mendengarkan apa yang kamu pikir dan rasakan dan menerimanya. Dia juga harus menyadari bahwa dia juga turut andil dalam apa yang kamu lakukan. Walau begitu, janganlah berpikir bahwa semua ini gara-gara pasanganmu. Kalian berdua sama-sama bertanggung jawab atas apa yang telah terjadi.
Kompromi, Perbaharui Janji Setia
Daripada bertengkar seperti anak kecil yang saling menuduh, kamu dan pasangan harus bisa bekerja sama. Diskusikan apa yang sebaiknya dilakukan agar kejadian yang sama tidak terulang kembali. Kalian berdua wajib saling berjanji untuk memperbaiki diri. Temukan jalan tengah itu dan jangan dilanggar.
Jalin Komunikasi yang Baik
Komunikasi adalah kunci dari hubungan yang baik dan stabil. Bila ada masalah, komunikasi yang baik dapat menjadi jalan keluarnya. Bersikaplah empati terhadap pasanganmu, karena dia juga telah berempati terhadapmu. Jangan menahan hal yang perlu untuk dibicarakan. Karena dia mencintaimu, dia pasti punya waktu untukmu.
Sabar
Bila kamu memutuskan untuk memperbaiki keadaan bersama pasangan, kamu harus siap menerima ledakan trust-issue nya. Maklum saja kalau dia bercuriga padamu terus-terusan, kamu baru saja mengkhianati kepercayaannya. Kamu juga harus ekstra sabar saat kepanikannya meledak, membuatmu harus kirim kabar lima menit sekali.
Bila dia butuh waktu untuk mempercayaimu kembali, izinkan dia untuk mengecek akun media sosial atau sms yang masuk ke dalam ponselmu. Lambat laun dia akan percaya bahwa kamu memang tidak mengkhianatinya lagi. Dia tidak akan lagi tertarik untuk mengintip pesan-pesan yang masuk untukmu.
Apapun yang Terjadi, Jangan Mengulangi Kesalahan Itu Lagi
Bisa memulihkan kepercayaan yang rusak adalah sebuah keberuntungan. Kamu harus bisa mensyukurinya dan tidak lagi mengulangi hal tersebut. Kepercayaan itu sangat mahal harganya, saat mendapatkannya kamu harus bisa menghargainya.
Kami doakan yang terbaik bagi hubungan kalian berdua, semoga kepercayaan yang telah retak di antara kalian dapat kembali pulih.