Memilih pasangan untuk pernikahan adalah salah satu keputusan tersulit dan paling serius dalam hidup seseorang. Karena jika kamu memilih pasangan yang salah, dampaknya akan dapat dirasakan dengan sangat besar oleh banyak orang; pasanganmu, anak-anak, dan keluarga dari dua belah pihak.
Terlalu Cepat
Keputusan untuk menikah dengan pasangan adalah sesuatu yang harus dipertimbangkan secara dalam dari segala aspek. Kebanyakan pakar asmara menyarankan untuk pasangan menjalin hubungan selama dua tahun agar mereka benar-benar yakin untuk menikah atau tidak. Dua tahun terasa sangat lama, namun rasa cinta dan gairah dapat mempengaruhi keputusan objektif seseorang untuk hal serius ini. Apalagi pasangan yang terburu-buru menikah tidak akan punya waktu untuk menghabiskan waktu bersama-sama dengan mengenal satu sama lain dari segala aspek. Jadi, begitu mereka mulai menemukan kekurangan masing-masing, pernikahan mereka jadi mudah goyah.
Terlalu Muda
Tingkat perceraian orang yang menikah pada usia 20an atau lebih muda jauh lebih tinggi. Mengapa demikian? Karena pada usia 20an, identitas dan kedewasaan diri seseorang belum terbentuk secara matang. Hal inilah yang menyebabkan mereka berpikir pernikahan akan membuat mereka lebih utuh dan nyaman. Begitu mereka menikah, mereka akan menuntut pasangan untuk membahagiakan mereka dan memenuhi segala kebutuhan emosional, sehingga terciptalah kebencian dalam rumah tangga.
Menikah Karena Ingin Menyenangkan Orang Lain
Menikah karena keinginan atau tuntutan orang tua, teman, bahkan pasangan sudah pasti akan mengakibatkan masalah besar dalam pernikahan. Kalau kamu belum siap untuk menikah, lebih baik tunda keputusanmu. Menikah terlalu cepat akan dapat menyebabkan banyak konflik terjadi dalam rumah tangga.
Meremehkan Masalah
Harapan, niat baik, cinta, dan janji-janji tidak akan mampu menyelesaikan permasalahan yang akan kamu hadapi dalam pernikahan. Jangan harap juga sifat buruk pasangan akan langsung hilang ketika kalian sudah menikah. Jangan meremehkan masalah rumah tangga yang akan kamu hadapi di masa depan. Pastikan dulu dirimu mampu mentolerir segala kekurangan pasangan dalam pernikahan.
Ekspektasi Keliru
Sering kali pasangan hanya membayangkan yang baik saja tentang pernikahan. Ekspektasi inilah yang akan menyebabkan pasangan lebih mudah bercerai. Penting sekali untuk semua pasangan yang ingin menikah menyadari bahwa mereka akan menemui kesulitan dalam rumah tangga. Tetap pertahankan ekspektasi secara realistis, dan pastikan pasangan juga memiliki ekspektasi yang sejalan denganmu. Selalu komunikasikan dengan baik apa yang kalian harapkan dalam pernikahan kalian nanti.
Kepantasan seseorang untuk menikah memang tidak selalu ditentukan dari usia, finansial, dan faktor lainnya. Akan tetapi, penting sekali untuk tetap introspektif dan memastikan apakah dirimu dan pasangan benar-benar matang dan memiliki kesiapan dari segala aspek sebelum melalui proses pernikahan.