Ladies, 5 Ciri Pria Bisa Kembali Selingkuh

Sebelumnya pernah dibahas artikel tentang hubungan dengan orang yang berselingkuh lebih dari sekali. Tapi, mungkin kalian bertanya-tanya, apakah ada sebuah tanda kalau pasangan kita bisa berselingkuh lagi  untuk kesekian kalinya? Tentu ada.

Beberapa wanita masih bertahan meskipun mengetahui bahwa pacarnya selingkuh satu kali. Di antara pembaca juga mungkin akan melakukan hal yang sama. Tetapi, nggak menutup kemungkinan kalau dia akan berselingkuh kembali.

Ada beberapa ciri-ciri seorang pria akan kembali berselingkuh. Nah ini bisa menjadi pertimbangan juga, apakah setelah perselingkuhan yang pertama, kamu bisa menerima dan melanjutkan kembali hubungan tersebut? Dipahami baik-baik ya ladies.

Pengaruh Pergaulan

Apakah teman-temannya juga suka berselingkuh dari pasangannya? Jika iya, pacarmu pun dapat terhasut sewaktu-waktu untuk berselingkuh lagi. Lingkungan pertemanan akan berpengaruh dengan kebiasaannya. Selain itu, ego dan kepercayaan dirinya akan meningkat ketika dia berhasil memikat banyak cewek di hadapan teman-temannya. Seperti itulah kompetisi pria.

Belum Siap Berkomitmen

Bagaimanapun, ketika ingin memulai dan menjalani sebuah hubungan, berarti kalian berdua siap berkomitmen.  Kalau pacarmu masih belum siap berkomitmen, berarti dia masih dalam tahap pencarian, mencari wanita terbaik. Nggak heran kalau misalnya dia akan berselingkuh atau pergi dengan wanita yang menurutnya lebih baik dari dirimu. Sebaiknya pertimbangkan lagi untuk menjalani hubungan dengan pria seperti ini.

Masa Lalu

Kita bisa menelusuri jejak kisah cintanya di masa lalu. Kalau benar dulunya dia adalah tukang selingkuh atau seorang playboy, kamu harus berhati-hati. Meskipun itu adalah masa lalunya dan dia sangat menyesali kejadian tersebut, kita nggak bisa menjamin perselingkuhan nggak akan terjadi. Syukur apabila dia memang berubah. Tetapi, kalau dia ternyata masih belum cukup siap untuk mengubah dirinya dan kembali berselingkuh? Hmm…

Nggak Dewasa Mengakui Perselingkuhannya

Ketika menangkapnya berselingkuh, dia nggak langsung mengucapkan, “Maaf ini semua salahku”. Tetapi dia malah menyalahkan wanita—orang ketiga—tersebut. seperti, “Dia selalu menggodaku”, “Dia menghubungiku setiap malam”, atau “Dia genit dan mengejar-ngejarku”, dan hal lain yang menunjukkan kalau wanita itu salah. Padahal, sebagai wanita cerdas tentu kita akan berpikir wanita mana yang bisa masuk ke rumah kalau bukan tuannya yang membuka pintu?

Keluarga

Ini masuk dalam ruang pribadinya, tetapi kita perlu tahu apakah keadaan keluarganya baik-baik saja? Apa orang tuanya sempat melakukan perselingkuhan? Terkadang ada anak yang trauma dengan hal ini, namun ada juga yang malah mengikuti jejak orang tuanya.