Mengapa Cemburu Dianggap Sebagai Tanda Cinta

Suatu hari, Anna sedang kencan dengan pasangan di kafe. Tiba-tiba, ponsel pasangan berdering dan tanpa sengaja Anna melihat nama wanita yang tidak dia kenal tertera di layar ponselnya. Siapa wanita itu? Punya urusan apa dia sampai harus menelepon pasangannya? Apakah wanita ini dekat dengan si dia?

Sama halnya dengan Andi. Ketika dia dan pacarnya sedang jalan-jalan di sebuah mal, mereka berpapasan dengan pria yang ternyata adalah mantannya pacar Andi. Mereka bertegur sapa sejenak, melihat pasangannya yang sangat ramah dan cukup perhatian dengan menanyakan kabar mantannya dan apa kesibukannya saat ini, Andi pun merasa panas. Kenapa sih, mereka harus seakrab ini, bukannya mereka sudah putus, ya?

Nah, kedua sikap yang ditunjukkan Anna dan Andi di atas adalah sikap cemburu. Kecemburuan adalah monster kecil bermata hijau yang bisa datang kapan saja tanpa alasan logis dalam hubungan. Anehnya, walaupun dia adalah monster, orang-orang beranggapan bahwa kecemburuan adalah bentuk kasih sayang seseorang kepada pasangannya. Bahkan, banyak orang yakin bahwa kalau pasanganmu tidak cemburu, berarti dia tidak sayang padamu. Kenapa bisa begitu, ya?

Kecemburuan adalah Insting

Dalam Kelas Cinta, kecemburuan adalah hal yang tidak sehat dalam hubungan. Monster kecil ini muncul karena rasa insecurity dan rendahnya self-esteem seseorang. Namun, jika begitu, mengapa masih ada orang percaya diri yang merasa cemburu? Mengapa masyarakat masih mendorong hadirnya rasa cemburu dalam hubungan?

Rupanya, para psikolog evolusioner beranggapan bahwa sejak zaman dahulu, kecemburuan lahir karena hal itu berguna sebagai insting manusia untuk menjaga keintegritasan paternitas keluarga. Kecemburuan dapat membuat manusia semakin waspada terhadap ancaman-ancaman yang berpotensi merusak hubungan. Makanya sering ada rasa takut kehilangan di balik rasa cemburu.

Akan tetapi, pada masa kini, kecemburuan lebih sering didasari oleh rasa ketidakmampuan dan iri. Seseorang bisa merasa takut kehilangan pasangannya karena tanpa disadari, dia merasa tidak mampu dan insecure dalam menjalin hubungan. Oleh karena itu, ketika ada orang lain hadir, orang tersebut langsung dianggap sebagai ancaman. Begitu pula orang yang sengaja membuat pasangannya cemburu. Jauh di dalam lubuk hatinya, dia merasa tidak pantas dicintai sehingga dia memancing pasangannya untuk cemburu supaya insecuritynya hilang.

Cara Mengatasi Cemburu

Sebagai manusia, kamu tidak akan bisa menghilangkan insting cemburu. Namun, kamu dapat mengendalikannya. Ibarat pisau, kamu bisa menggunakannya untuk mengolah sesuatu atau untuk melukai orang lain. Ketika kamu merasa cemburu, tanyakan pada diri sendiri apa sebabnya. Jika disebabkan oleh insecurity, temukan cara untuk memperbaiki diri dan mencintai dirimu sendiri. Sadarilah bahwa kecemburuan hanya membuang-buang waktu dan tidak akan mengubah apa pun.

Jika disebabkan oleh hal lain, komunikasikan dengan sehat pada pasangan. Mungkin saja, kecemburuan hadir sebagai pengingat agar kamu lebih menghargai pasangan dan betapa berharganya hubungan yang kalian miliki. Jangan biarkan dirimu sendiri termakan rasa cemburu dengan mengekang pasangan. Karena tidak hanya pasangan saja, dirimu sendiri juga akan terluka nantinya.