Sebuah hubungan yang terlihat awet dan baik-baik saja tentu pernah mengalami masa pahit juga. Masalah pasti akan mendera sebuah hubungan. Mulai masalah sepele sampai masalah yang berat. Tapi mereka yang telah berhasil melaluinya berarti mereka bertahan karena rasa cinta satu sama lain.
Rasanya akan melelahkan bila problem dalam hubungan kamu nggak bisa teratasi. Bahkan ketika mulai bertengkar lagi, kata “putus” bisa keluar dari mulut siapa saja. Karena capek.
Putus lewat cara ini hanya akan membawa sesal. Memang bisa diajak balikan, tapi kalau pasangan sudah terlanjur sakit hati? Maka kisah cinta akan berhenti sampai di sini.
Tentu hal seperti ini tidak diharapkan bukan? Apalagi satu sama lain saling menyayangi. Akan sangat mengecewakan apabila ego lebih besar dari rasa cinta.
Ada beberapa versi dalam menghadapi masalah dalam hubungan. Ada yang mencoba membicarakannya sampai tuntas dengan pasangan. Cara ini sangat baik agar tidak ada yang mengganjal lagi di hati masing-masing. Tapi usahakan untuk tidak menggunakan nada-nada tinggi yang seakan-akan mengajak bertengkar. Bicarakan baik-baik, tahan ego satu sama lain. Berpikirlah secara baik-baik agar masalah dapat selesai tanpa harus adu mulut.
Cara lainnya adalah menjauhi pasangan. Ada beberapa tipe orang yang ntidak bisa membicarakan masalah saat sedang terjadi. Biasanya pria yang seperti ini. Mereka lebih suka menyendiri sementara waktu dan tidak mau diganggu kekasih yang mengajak debat. Ini bukan berarti mereka melarikan diri, melainkan memberi waktu untuk kepalanya berpikir jernih. Juga menahan egonya agar tidak merusak hubungan yang sedang dilanda masalah. Kalian bisa kembali bertemu satu sama lain ketika sudah tenang, dan membicarakan semuanya dengan baik.
Jangan sampai sebuah masalah—apalagi menghadapi masalah sepele—membuat hubunganmu berakhir. Masalah yang masih bisa diselesaikan tanpa perlu mempertaruhkan hubungamu, maka selesaikanlah. Tetapi jika memang masalah ini berat dan menuju pada perpisahan, maka berpisahlah dengan baik.