Kemarin pernah dibahas mengenai phobia yang dapat mengganggu hubungan percintaan. Sekarang, akan dibahas phobia yang dapat mengganggu kehidupan seks bersama pasangan kamu.
Daripada berpanjang lebar, mari kita bahas phobia-phobia lainnya yuk!
Omphalophobia: Takut dengan Pusar Perut
Ketika bercinta, pasti akan melihat tubuh satu sama lain tanpa mengenakan pakaian ‘kan. Penderita phobia ini takut melihat pusar perut kamu. Meskipun kamu berusaha menutupi, tapi nggak akan menghilangkan rasa takutnya.
Ithyphallophobia: Takut dengan Mr. P yang Ereksi
Nah, loh? Bagaimana jadinya kamu akan bercinta bila dia penderita Ithyphallophobia? Nggak mungkin kan bercinta dengan Mr. P yang nggak ereksi…
Sarmassophobia: Takut untuk Foreplay
Banyak orang yang menderita phobia ini. Dan hal ini sebenarnya nggak selalu berakibat buruk. Misalnya, ketika kamu ingin atau lebih suka quickie sex, nggak perlu khawatir karena pasanganmu juga nggak suka foreplay.
Genophobia: Takut Melakukan Sex
Ini yang sangat ditakutkan jika menikahi pasangan penderita Genophobia. Kamu nggak akan bisa bercinta dengannya karena dia phobia terhadap sex! Jika kamu beruntung mengetahuinya lebih dahulu, kamu bisa memintanya untuk berkonsultasi dengan ahli agar phobianya bisa sembuh. Tapi, kalau dia nggak ingin sembuh (maksudnya, membiarkan phobia itu menetap dalam pikirannya), kamu bisa apa?
Ternyata, ada beberapa phobia yang mengancam hubungan kamu kan? Jika nggak disadari dari awal, tentu akan membuat hubungan menjadi nggak harmonis, atau mungkin berakhir.
Mungkin bagi kita yang nggak mengalami phobia tersebut, akan terasa aneh dan berpikir bahwa takut akan hal tersebut bukanlah hal yang logis. Tapi percayalah, rasa takut ini ada di dunia dan beberapa orang mengalaminya. Jika sudah merasa takut, penderita phobia bisa mengalami bibir kering, nafas pendek yang membuat dada sakit, muntah, jantung berdebar kencang, bahkan tidak bisa berkata apa-apa.
Sebenarnya masih banyak phobia lain yang dapat mengganggu kehidupan bercinta kamu. akan lebih baik jika kamu mulai mencari dan memahami phobia-phobia tersebut. Sadari hal ini sebelum terlambat.