Saya jadi ingat, waktu itu dalam sebuah foodcourt mall—sambil menunggu teman, saya mendengar pembicaraan tiga orang sahabat (sepertinya)—bukan bermaksud mendengar, sih, hanya saja suara mereka terlampau keras. Salah satu di antara mereka meminta sahabatnya yang masih single untuk mencari pasangan. Bahkan dia mulai mengenalkan teman prianya plus memberitahu sifat si pria tersebut. Namun, yang membuat saya tersenyum simpul adalah perkataan si Single yang cukup menohok ke sahabat yang (sepertinya) sudah punya pasangan.
“Ah, enggak apa-apa single. Gue masih seneng, kok, daripada elo punya pacar tapi berasa singlenya. Iya, kan?”
Well, coba deh tanyakan dalam hati kamu, siapa dia antara pembaca yang merasa kesepian meskipun sudah memiliki pasangan? Memang benar deh bahwa kebahagiaan kita diciptakan oleh kita sendiri, bukan pasangan. Pun, kesepian bukan hanya karena punya pacar atau tidak, tetapi hanya bagaimana pikiran kamu selama ini. Banyak, kan, yang single merasa bahagia dan penuh keceriaan, tetapi banyak pula yang in relationship, malah merasa sendiri dan kesepian. Hmm…, kalau begitu ceritanya, kenapa ya, Ladies?
Tak Memiliki Waktu Berkualitas
Pertama, kalau kamu atau pasangan masih mementingkan gadget dibandingkan pasangan atau lebih panik saat suatu tempat tak memiliki wifi dan signalmu buruk, maka pantas sekali kamu merasa kesepian. Coba deh perhatikan apakah selama ini kualitas bertemu kamu dan pasangan sudah cukup baik atau belum? Apa masih sama-sama sibuk dengan gadget atau foto-foto makanan dan update tempat di Path? Kalau waktu mengobrol lebih banyak dibandingkan waktu untuk dengan gadget, sih, tak jadi masalah. Namun, kalau tidak itu malah menjadi sebuah masalah, lho.
Kedua, kalau kamu lebih mementingkan ego kamu untuk mengeluhkan kekesalan saat bertemu, ya pantas saja kamu merasa kesepian. Misalnya, saat janjian si pasangan telat hingga 30 menit, bukannya mengerti dengan kondisinya yang sudah lelah macet-macetan kamu malah ngomel dan melampiaskan emosi kamu. Kebayang, kan, bagaimana waktu bertemu kalian malah dihabiskan hanya untuk marah-marah? Bukan hanya itu, saat seharian pasangan sibuk bekerja hingga baru memiliki waktu di malam hari, bukannya mengangkat telepon kamu malah membiarkan me-reject karena kesal pasangan enggak bisa membagi waktu dan perhatiannya.
Ketiga, seringkali saat bertengkar, para perempuan enggan untuk menyapa pasangannya terlebih dahulu meskipun tahu dia salah. Atau banyak di antara pasangan yang enggan untuk langsung menyelesaikan masalah, lebih memilih untuk memendam lalu masalah jadi membesar. Masalahnya, saat kamu memendamnya komunikasi dengan pasangan juga terganggu makanya perasaan kesepian lebih mungkin kamu rasakan.
Maka, seberapa kualitasnya komunikasi kamu dengan pasangan?
Nah, coba deh kamu perhatian. Hal-hal di atas baru satu point yang saya jelaskan. Masih ada penjelasan lainnya. Kalau kamu sering melakukan 3 hal di atas, kamu tahu kan jawabannya kenapa memiliki pasangan tetap membuatmu merasa sendiri dan kesepian?