Beberapa perusahaan di Indonesia melarang pasangan suami-istri untuk bekerja dalam satu kantor. Sebagian orang pun menganggap itu ide yang kurang baik. Jika hubungan masih dalam tahap pacaran, dan harus berakhir putus, kedua orang tersebut bisa saling canggung atau malah membenci. Suasana kantor pun menjadi nggak yaman, dan ada yang harus pindah dari kantor tersebut. Ada pula yang beranggapan kalau punya pasangan satu kantor dapat menimbulkan kebosanan. Serta, jika terjadi konflik dalam hubungan, akan terbawa ke dalam kantor sehingga mengganggu pekerjaan dan profesionalitas.
Apakah seburuk itu punya pasangan satu kantor? Dalam sebuah artikel, ternyata ada keuntungannya punya pasangan satu kantor. Namun, apakah itu cukup untuk membantah pendapat kebanyakan orang yang menganggap punya pasangan sekantor bukanlah ide baik? Kalau begitu, simak penelitian berikut.
Sebuah situs bernama Voucher Codes membuat penelitian untuk mengetahui sejauh mana efektivitas pasangan yang bekerja dalam satu lingkungan. Beberapa responden studi ini adalah pasangan yang telah menjalin hubungan sebelum pasangannya bekerja dalam satu tempat yang sama dengan mereka. Selebihnya adalah mereka yang bertemu pasangannya ketika bekerja di perusahaan tersebut dengan lama rata-rata 7 bulan bersama.
Hasilnya, sebanyak 67% responden percaya kalau bekerja dengan pasangannya memperbaiki produktivitas dan performa kerja, terutama disebabkan oleh persaingan yang dirasakan antar-pasangan. Beberapa wanita dan pria akan merasa memiliki tekanan untuk mengesankan pasangan mereka, khususnya dalam hal pekerjaan.
Selain itu, bekerja satu tempat dengan pasangan dapat mengurangi kebutuhan menanyakan kabar pasangan lewat sms atau telepon. Sebab mereka bisa melakukannya secara langsung dan lebih intim. Lebih dari setengah pasangan mengatakan jika hubungannya diketahui oleh atasan dan nggak mendapatkan izin. Hanya sebanyak 15% yang senang dengan hubungan, sementara yang takut jika hubungan dalam pekerjaan dapat menjadi sebuah gangguan.
Nick Swan, CEO dan Founder situs Voucher Codes itu mengatakan, “Hasil ini kebalikan dari yang kami harapkan. Kamu akan berpikir bahwa bekerja dengan pasangan akan membawa semua jenis gangguan, tetapi sebenarnya mereka benar-benar memacu pasangan dengan sedikit persaingan sehat!”
Lalu, bagaimana jika hubungan asmara tersebut berakhir dengan buruk? Misalnya saja putus? Sebanyak 61% responden mengatakan akan meninggalkan pekerjaan karena takut memengaruhi fokus dan merasa canggung. Sedangkan 22% responden berani mengatakan kalau mereka berharap (mantan) pasangannyalah yang harus meninggalkan perusahaan tersebut.
Sudah dibuktikan dengan riset kalau punya pasangan sekantor bukanlah hal buruk. Secara nggak langsung kamu menjadi rajin dan ingin bekerja dengan baik karena pasangan akan melihat bagaimana dirimu bekerja. Ini merupakan sebuah motivasi bukan? Jadi, nggak ada yang salah dong, dengan punya pasangan satu kantor?