Studi: Cinta Juga Dapat Membuat Seseorang Jadi Lebih Kejam

Biasanya ketika seseorang jatuh cinta, dia akan menjadi sosok yang periang, ramah, lembut, suasana hati yang gembira. Namun, jangan salah, cinta ternyata nggak hanya membuat seseorang menjadi pribadi yang baik, cinta dapat membuat seseorang menjadi pribadi yang kejam.

Bagaimana bisa? Hal ini dibuktikan dari sebuah riset yang dibicarakan pada situs LiveScience. Cinta juga punya sisi kelam dan gelap. Dari beberapa uji coba, orang yang memiliki perasaan cinta yang kuat cenderung sinis dan menjelekkan sesama jenis dan bersikap lebih agresif pada mereka. Misalnya saja, wanita akan sinis terhadap sesamanya.

Riset ini melibatkan 130 pria dan wanita yang sudah lama menjalin hubungan percintaan. Responden yang mengaku diri mereka adalah tipe pencemburu lebih mudah berprasangka negatif pada orang lain—sesama jenis—yang berpenampilan lebih menarik. Bahkan, saat diminta untuk memilih sikap atau tindakan apa yang ingin diberikan pada orang tersebut dalam sebuah permainan komputer, responden ini akan memilih “hukuman” yang paling menyakitkan.

Lalu, apakah berbeda antara tipe pencemburu dengan tipe yang nggak cemburuan? Responden yang mengaku tipe bukan pencemburu ternyata juga dapat bersikap kejam dan sedikit sinis.

Peneliti dari studi ini diminta untuk membantu mengevaluasi teman kencan yang paling potensial dalam sebuah situs dating online. Para kandidat teman kencan ini dideskripsikan menarik, ramah, easy going, dan sifat-sifat baik lainnya. Namun, kandidat yang menurut mereka mirip atau mengingatkan pada mantan kekasih dari pasangannya, dinilai nggak menarik, nggak bersahabat, dan beberapa penilaian buruk lainnya.

Dari hasil penelitian ini, para oeneliti mengambil kesimpulan bahwa cinta memiliki sejumlah fungsi, yaitu melindungi dan menjaga kelanggengan hubungan di masa depan. Walaupun untuk mempertahankan itu, mereka harus bertindak di luar dari sifat keseharian untuk menjauhkan hubungan dari segala bentuk ancaman yang ada.

Misalnya saja, seorang wanita akan menyebut wanita lain yang lebih menarik dari dirinya dengan sebutan jelek apabila kehadirannya dapat mengancam hubungannya. Harapannya, agar kekasihnya juga melihat wanita tersebut kurang menarik, sesuai dengan penilaiannya.

Karena penelitian ini melibatkan pria dan wanita, dan nggak ditemukan perbedaan perilaku dari kedua gender ini, dapat dikatakan bahwa baik pria maupun wanita dapat menjadi lebih kejam saat jatuh cinta.